Panggul adalah pertemuan antara tubuh bagian atas dan bawah, ia adalah “rumah” bagi organ reproduksi, sistem saraf dan pencernaan. Nyeri panggul, baik itu akut atau kronis, bisa berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.
“Gangguan otot dan saraf (neuromuskular) sangat umum menyebabkan nyeri panggul,” kata Allyson Shrikhande, MD, spesialis rehabilitasi fisik di Pelvic Rehabilitation Medicine, Amerika Serikat.
“Penyebab umum nyeri panggul lainnya pada wanita berbuhungan dengan masalah ginekologi, seperti endometriosis, adenomyosis, fibrosis dan PCOS,” tambahnya melansir Live Strong. “Sedangkan pada pria, radang prostat kronis dan hernia juga bisa menyebabkan nyeri panggul.”
Kondisi-kondisi medis tersebut menyebabkan otot panggul mengalami spasm (kejang/tegang) dan saraf panggul teriritasi dan meradang, dr. Shrikhande menambahkan.
Nyeri panggul bukanlah hal yang normal. Jika Anda merasakan nyeri tajam atau memburuk seiring waktu, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter, karena bisa menandakan kondisi yang lebih serius. Bahkan, jika nyeri panggul ini ringan, ada baiknya tetap berkonsultasi.
Berikut ini 5 hal yang paling kerap menyebabkan nyeri panggul:
1. Endometriosis
Merupakan suatu kondisi di mana lapisan/jaringan dalam dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Endometriosis biasanya mengenai ovarium, saluran tuba (tuba falopi) dan jaringan yang melapisi panggul. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, endometriosis dapat menyebar ke area lain.
Karena tubuh tidak mampu melepas jaringan tersebut, ia menyebabkan iritasi di area sekitarnya. Jaringan parut yang lengket bisa terbentuk, menyebabkan organ panggul saling menempel. Endometriosis bisa menimbulkan nyeri panggul ringan hingga parah, terutama saat menstruasi.
Baca: Nyeri Haid saat Remaja Jangan Diabaikan, bisa Jadi akibat Endometriosis
2. Fibroid rahim
Ini adalah pertumbuhan jaringan non-kanker di dalam atau dinding rahim. Tergantung pada ukuran dan lokasi tumbuhnya, jaringan ini dapat menyababkan nyeri panggul.
Gejala khas lain - selain nyeri panggul - meliputi perdarahan atau nyeri haid berlebih, perdarahan di luar waktu mens, kembung di perut bawah, sering buang air kecil, hingga nyeri saat melakukan hubungan seks.
3. Radang panggul
Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi di area panggul atau organ reproduksi wanita seperti uterus, tuba falopi dan/atau ovarium.
Gejala lain radang panggul seperti keputihan yang tidak biasa/banyak dan mungkin berbau tidak sedap, perdarahan yang tidak wajar (terutama selama/setelah berhubungan seks, atau di antara waktu menstruasi), nyeri saat berkemih.
4. Sistitis (interstitial cystitis)
Kerap disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih. Menurut Johns Hopkins Medicine, sistitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan atau iritasi dinding kandung kemih. Biasanya disertai tekanan kronis, nyeri tekan atau nyeri panggul.
Sistitis dapat mengganggu fungsi kandung kemih dalam menyimpan dan mengeluarkan urine. Anda akan lebih sering merasa ingin buang air kecil, tapi volume air kencing yang keluar hanya sedikit.
5. Kista ovarium
Kondisi ini adalah kantung padat atau berisi cairan di dalam atau di permukaan ovarium. Kista ovarium dapat menyebabkan nyeri tumpul atau tajam di panggul. Nyeri bisa datang dan pergi.
6. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK adalah ketika bakteri memasuki uretra dan menginfeksi saluran kemih Anda. Ada berbagai jenis ISK, yang paling umum adalah infeksi kandung kemih. Infeksi ginjal adalah jenis lain yang lebih jarang, tetapi lebih serius.
Saat mengalami ISK, lapisan kandung kemih dan uretra menjadi teriritasi, menyebabkan nyeri panggul dan punggung bagian bawah. Gejala lain meliputi nyeri saat berkemih, buang air kecil lebih sering (bisa disertai perdarahan di urine), dan kram di perut bagian bawah.
7. Usus buntu (apendisitis)
Ini adalah peradangan pada usus buntu, di perut kanan bawah. Kondisi ini dianggap sebagai kegawat daruratan yang harus segera ditangani.
Peradangan usus buntu menyebabkan tekanan di panggul dan nyeri. Gejala lain meliputi nyeri perut, mual/muntah, hilang nafsu makan, demam, konstipasi, diarea, dll.
8. Perlengketan panggul
Ini adalah kumpulan jaringan parut yang menyebabkan organ atau jaringan lain saling menempel. Perlengketan panggul paling sering terjadi setelah operasi atau akibat kondisi lain, seperti endometriosis.
Tidak semua orang yang mengalami perlengketan akan merasakan nyeri, namun mungkin merasa tidak nyaman karena perlengketan tersebut membatasi pergerakan organ. (jie)