Tidak ada yang bisa membantah besarnya manfaat tidur cukup. Sayangnya banyak orang kerap mengabaikannya. Penelitian mengatakan ada jam terbaik untuk tidur malam, agar Anda mendapatkan manfaat optimal dari tidur malam. Terutama menjaga kesehatan jantung.
Penelitian yang diterbitkan di European Heart Journal menjelaskan bila jam terbaik untuk tidur malam adalah antara pukul 10 (22.00) dan 11 (23.00) malam.
Data menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit kardiovaskular hingga 12% pada mereka yang tidur antara jam 11 – 12 malam. Bertambah menjadi 25% bila Anda tidur selepas tengah malam.
Tetapi peneliti juga mencatat, orang dewasa yang tidur sebelum jam 10 malam punya peningkatan risiko kejadian kardiovaskular hingga 24%.
Dalam riset tersebut peserta menyertakan informasi seperti tempat tinggal, gaya hidup dan kesehatan fisik meraka. Partisipan – rerata usia 61 tahun – memakai alat akselometer (alat yang merekam gerakan seseorang) di pergelangan tangan. Selama tujuh hari peneliti mengumpulkan data waktu tidur dan bangun.
Dalam kurung waktu hampir enam tahun, 3.172 peserta mengalami kejadian kardiovaskular, termasuk stroke, serangan jantung dan gagal jantung. Kejadian kardiovaskular paling umum terjadi di antara mereka yang tidur di atas jam 12 malam, terendah ada pada partisipan yang tidur antara jam 22.00 dan 22.59.
Peneliti memperhitungkan usia, jenis kelamin, durasi tidur, ketidakteraturan waktu tidur, status merokok, indeks massa tubuh, diabetes, tekanan darah hingga status ekonomi.
Secara keseluruhan, mereka menemukan partisipan dengan kebiasaan tidur setelah tengah malam berisiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Pukul 10 hingga 11 malam dianggap sebagai “waktu emas” alias jam terbaik untuk tidur malam.
“Tubuh memiliki jam internal 24 jam, disebut ritme sirkadian, yang membantu mengatur fungsi fisik dan mental,” terang David Plans, ahli saraf dan psikolog yang juga salah satu penulis studi ini.
“Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan penyebabnya, hasilnya menunjukkan bahwa waktu tidur lebih awal atau terlambat bisa mengganggu jam tubuh, dengan konsekuenasi buruk untuk kesehatan jantung.”
Kurang tidur mematikan
Kebiasaan untuk tidur selepas tengah malam, katakanlah, begadang menonton film di Netflix atau YouTube, disebut penundaan waktu tidur balas dendam.
Para ahli menegaskan keputusan untuk mengorbankan tidur untuk aktivitas santai ini sebenarnya lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya.
Faktanya kurang tidur akan mengganggu fungsi otak. Ibarat lampu, saat kita tidur banyak bagian otak kita yang “dimatikan”, dan pengurangan konsumsi daya tersebut mengurangi pembengkakan di seluruh sel otak.
Tanpa tidur, racun menumpuk di otak dan benar-benar dapat membunuh kita dalam waktu 200 jam; pernah dengar kasus gamers yang meninggal setelah bermain non-stop selama 3 hari?
Penelitian di atas menunjukkan jam terbaik untuk tidur malam jangan ditawar-tawar. Mencukupi waktu tidur 8-9 jam per hari - seperti rekomendasi para ahli – diperlukan agar tubuh berfungsi optimal. (jie)