Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Muhidin Mohamad Said pingsan usai menyerahkan laporan kepada Ketua DPR Puan Maharani saat sidang paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 30 Juni 2022. Usai jatuh pingsan, ia bisa kembali bangkit dan dibawa ke klinik di gedung DPR untuk mendapat perawatan medis. Peristiwa ini sempat membuat anggota DPR yang bersidang terkejut.
Kata Muhidin, pagi itu ia tidak sempat makan pagi. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Muhidin yang juga politisi Golkar, jatuh karena hilang kesadaran sesaat. Setelah siuman, "Dia diberi minum teh hangat," ujar Doli.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar juga menyatakan, "Pak Muhidin blackout sebentar, namun bisa kembali berdiri," ujarnya. Informasi dari dokter yang menangani, Muhidin memiliki riwayat hipertensi.
Bisa segera pulih, bisa serius
Blackout atau pingsan adalah kondisi hilangnya kesadaran untuk beberapa saat. Bisa beberapa detik atau menit, bisa segera pulih kembali. Kondisi pingsan bisa serius bila terkait kerusakan jantung atau kelainan sistem kelistrikan jantung, yang membuat irama jantung tidak beraturan (aritmia). Atau karena kondisi medis tertentu.
Menurut Cleveland Cklinic, pingsan umum terjadi pada pria (3%) dan wanita (3,5%). Bisa menyerang usia berapa saja, termasuk yang tidak punya masalah kesehatan. Pada lansia, terlebih yang berusia 75 tahun ke atas, pingsan bisa lebih sering terjadi (6%). Penyandang penyakit tertentu berisiko lebih besar alami pingsan
Pingsan terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak, atau jantung tidak cukup menyuplai darah kaya oksigen ke otak. Bisa terjadi karena stres, kepanasan, dehidrasi, kelelahan, atau mengalami kesedihan yang mendalam. Kadang, penyebabnya tidak diketahui dan tidak membahayakan.
Dengan atau tanpa gejala
Syncope atau pingsan bisa terjadi secara mendadak. Biasanya, gejala muncul dalam hitungan detik sebelum syncope terjadi. Yang bersangkutan bisa juga tidak merasakan gejala apa-apa sebelumnya.
Pada beberapa kasus, seseorang punya firasat akan pingsan. Misalnya merasa mual, keringat dingin, jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur (aritmia). Bisa terjadi gejala yang lebih parah, seperti napas pendek, nyeri dada dan telinga berdenging.
Penyebab pingsan
Masalah jantung
Penyakit atau gangguan jantung menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, dan menyebabkan pingsan. Bisa karena gangguan pada sistem listrik jantung, denyut jantung terlalu lambat atau terlalu cepat.
Gangguan sistem saraf
Gangguan pada sistem saraf (neurologis) bisa menyebabkan kejang, stroke, transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan. Migrain, hidrosefalus, juga bisa menyebabkan pingsan.
Gangguan metabolik
Gangguan pada sistem metabolik (endokrin) bisa menjadi penyebab pingsan. Misalnya karena kadar gula darah rendah (hipoglikemia), penurunan oksigen dalam darah (hipoksia), atau tekanan darah rendah.
Tensi turun tiba-tiba (vasovagal syncope)
Tekanan darah yang turun tiba-tiba, merupakan penyebab pingsan yang paling umum; disebut vasovagal syncope, mempengaruhi 80% kasus pingsan.
Turunnya tekanan darah secara mendadak, bisa terjadi ketika duduk tiba-tiba berdiri. Hal ini bisa terjadi karena dehidrasi, konsumsi obat tertentu atau penyakit diabetes.
Vasovagal syncope juga bisa karena situasi tertentu yang mempengaruhi sistem saraf. Misalnya: rasa sakit yang amat sangat, udara panas, berdesak-desakan, stres berat, gelisah, lapar berat, hipertensi dan lain-lain.
Pertolongan pertama
- Pindahkan ke tempat yang aman dan nyaman. Sedikit longgarkan pakaian yang dikenakan agar penderita lebih bebas bernapas.
- Posisikan tidur terlentang, posisi kaki lebih tinggi dari jantung untuk melancarkan aliran darah ke otak.
- Bila muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak.
- Bila mulai sadar, beri minuman misalnya teh manis.
- Segera antarkan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. (sur)