Dalam ajang bergengsi Oscar 2022, Minggu malam (27/3) aktor Will Smith menampar Chris Rock, setelah berkelakar tentang istrinya, Jada Pinkett Smith, yang mengalami kondisi alopecia.
Sang komedian (Chris Rock) naik ke panggung untuk membacakan kategori film dokumenter terbaik. Di sana ia melontarkan beberapa candaan, termasuk menyebut Jada sebagai “G.I. Jane” karena potongan rambut plontosnya.
Tak lama setelahnya, Will Smith naik ke panggung dan menampar Chris Rock. Awalnya semua penonton mengira ini adalah candaan. Kemudian Will kembali ke kursinya dan berteriak marah: “Jangan sebut nama istriku dengan mulut kotormu.”
Wartawan di ruang pers juga telah diberitahu bahwa mereka tidak dapat lagi mengajukan pertanyaan tentang topik lain selain pemberian penghargaan, mungkin untuk menghindari pertanyaan lebih lanjut tentang insiden tersebut.
Melansir Vanityfair, seorang pustakawan Academi Award mengonfirmasi bahwa ini mungkin pertama kalinya ada kekerasan nyata di atas panggung pada acara tersebut. Namun ini bukan pertama kalinya Rock membuat lelucon tentang Jada Pinkett Smith di gelaran Oscar.
Dalam penghargaan Oscar 2016, yang dipandu oleh Chris Rock, dia mengolok-olok Jada karena memboikot perhelatan tahun itu. “Jada memboikot Oscar sama seperti saya memboikot celana dalam Rihana,” ujar Chris Rock saat itu.
Sebagai informasi, Jada tahun lalu telah mengumumkan ke publik bila ia sedang berjuang melawan alopecia, yang membuatnya kehilangan rambut dan mengalami kebotakan.
Di akun Instagram pribadinya Jada mengatakan, “Jadi itu muncul begitu saja dan ini akan menjadi sedikit lebih sulit bagi saya untuk menyembunyikannya. Jadi saya pikir saya akan membagikannya saja sehingga kalian tidak bertanya apa pun.”
Dalam keterangan di video 40 detik itu, Jada menulis; “Mama terpaksa harus memotong semuanya hingga ke kulit kepala sehingga tidak ada orang yang berpikir dia menjalani operasi otak atau sesuatu. Aku dan alopecia ini akan menjadi teman … titik.”
Apa itu alopecia?
Kebotakan dalam istilah medis disebut alopecia. Banyak hal yang bisa menyebabkan kebotakan, seperti faktor genetik, usia dan hormon; disebut faktor intrinsik (dari dalam).
Tetapi juga bisa disebabkan oleh hal lain dari luar (faktor ekstrinsik) seperti nutrisi yang buruk, perubahan hormonal setelah melahirkan, demam, penyakit sistemik seperti kanker, kondisi autoimun (lupus), hingga infeksi jamur.
Secara khusus kebotakan akibat kondisi autoimun, disebabkan oleh sistem imun menyerang dan merusak folikel (akar) rambut, sehingga menyebabkan kerontokan. Kondisi ini bisa diderita oleh laki-laki atau perempuan. Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun.
Tanda-tanda kebotakan
Beberapa tanda yang dapat dialami oleh penderita kebotakan antara lain rambut yang menipis, rambut secara tiba-tiba rontok lebih daripada 100 helai per hari, timbulnya area tidak berambut berbentuk bulat atau oval di kulit kepala.
Bila kerontokan disebabkan oleh penyakit kulit seperti dermatitis seboroik, infeksi jamur, psoriasis, umumnya akan terlihat bercak kemerahan bersisik, yang kadang-kadang terasa gatal.
Kembali ke Jana Pinkett Smith, tercatat ia pertama kali mendiskusikan tetang kondisi alopecia tersebut pada tahun 2018. Ia menjelaskan ke penonton Facebook Watch-nya saat pertama kali menyadari bahwa rambutnya rontok.
“Itu menakutkan ketika pertama kali terjadi,” katanya. “Suatu hari saat saya sedang mandi, saya mendapati segenggam rambut di tangan saya dan saya seperti, ‘Ya Tuhan, apakah saya akan botak?”
Ia mengungkapkan telah melakukan perawatan untuk memperlambat kerontokan rambut. “Saya mendapatkan suntikan steroid (dosis) kecil, dan tampaknya membantu, tetapi tidak menyembuhkan,” ujarnya seraya menambahkan jika Ia terbuka dengan ide-ide pengobatan lain.
Baca: 5 Penyebab Rambut Rontok Pada Wanita
Terapi alopecia
Untuk mengatasi kebotakan dilakukan hair growth therapy, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan rambut baru, dan memperlambat atau menghentikan kerontokan rambut.
- Terapi obat-obatan: Minoksidil merupakan salah satu obat yang dapat diberikan untuk mengurangi rambut rontok dan membantu pertumbuhan rambut kembali.
- Mesotheraphy: dengan cara menginjeksikan serum yang menutrisi lapisan permukaan kulit sehingga memperbaiki sel-sel folikel rambut.
- Growth factor therapy: memasukkan serum growth factor (faktor pertumbuhan) dengan menggunakan bantuan alat derma stamp atau microneedling.
- Platelet rich plasma (PRP): perawatan dengan memasukkan serum yang diambil dari darah pasien sendiri. Darah tersebut nantinya akan diproses dan hanya plasma yang kaya akan growth factor saja yang diambil dan disuntikkan langsung ke kulit kepala. Folikel rambut akan menjadi lebih kuat, pertumbuhan rambut terstimulasi, dan sirkulasi pembuluh darah di kulit kepala membaik.
- Transplantasi rambut. Ini merupakan teknik memindahkan rambut dari daerah yang berambut cukup, ke area kebotakan dari orang yang sama. (jie)