Ya, rambut rontok bahkan kebotakan juga bisa dialami oleh wanita. Ada banyak alasan kenapa wanita juga mengalami rambut rontok. Mulai dari masalah medis, perubahan hormonal hingga stres bisa memicu kerontokan.
Rambut rontok (alopecia) pada wanita dapat muncul dengan cara yang berbeda-beda tergantung penyebabnya. Anda mungkin merasakan volume rambut semakin tipis seiring waktu, atau kerontokan terjadi secara tiba-tiba.
Ada beberapa jenis kerontokan rambut yang disebabkan mulai dari genetik, perawatan rambut yang salah atau gangguan sistem imun yang ‘menyerang’ folikel rambut.
- Androgenic alopecia adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh faktor genetik atau riwayat keluarga. Ini adalah penyebab utama rontok rambut pada wanita, yang umumnya terjadi antara usia 12-40 tahun. Bila pada pria kebotakan ditunjukkan dengan mundurnya garis rambut dan kebotakan di area spesifik, pada wanita terjadi penipisan atau kerontokan secara umum.
- Alopecia areata merupakan rambut rontok yang terjadi tiba-tiba di kepala atau tubuh. Umumnya dimulai dengan satu atau lebih spot botak yang bisa/tidak tumpang tindih.
- Cicatricial alopecia adalah sekumpulan kondisi yang menyebabkan rambut rontok permanen karena munculnya jaringan parut. Rambut rontok dan folikel diganti dengan jaringan parut.
- Traupatic alopecia menyebabkan rambut rontok akibat proses penataan rambut. Batang rambut bisa patah setelah memakai pengering rambut, pelurus atau bahan kimia tertentu untuk mewarnai atau meluruskan rambut.
Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa penyebab rambut rontok atau bahkan kebotakan pada wanita:
1. Penyakit tertentu
Beberapa kondisi kesehatan diketahui bisa menyebabkan rambut rontok pada wanita, apakah karena gangguan hormon, misalnya penyakit tiriod, atau akibat penyakit autoimun dan penyakit yang menyerang kulit kepala.
2. Gangguan keseimbangan hormon dan menopause
Wanita mungkin mengalami kerontokan rambut selama menopause karena kurangnya produksi hormon estrogen dan progesteron.
Perubahan ini juga menyebabkan gejala seperti ketidakteraturan siklus menstruasi, kulit kering, keringat malam, penambahan berat badan dan kekeringan pada vagina.
Wanita yang memasuki masa menopause mungkin mengalami stres, yang akan memperburuk kerontokan rambut. Beberapa wanita mungkin mengalami penipisan rambut setelah minum pil KB hormonal.
3. Stres
Bila Anda sedang berada di bawah tekanan emosional atau fisik, itu bisa menyebabkan rambut rontok. Hal-hal seperti kematian anggota keluarga, operasi besar atau penyakit serius menyebabkan tubuh menghentikan beberapa proses tertentu, termasuk produksi rambut.
Ada sekitar tiga bulan penundaan antara peristiwa yang membuat Anda stres dan kejadian rontok rambut. Tetapi rontok rambut akibat stres umumnya bersifat sementara. Rambut mulai tumbuh setelah peristiwa itu berlalu dan folikel mulai berproduksi lagi.
4. Perubahan mendadak tapi sementara
Penyebab paling umum kedua rontok rambut pada wanita adalah telogen effluvium (TE). Ini bersifat sementara, terjadi saat ada perubahan jumlah folikel yang menumbuhkan rambut, atau mereka dalam keadaan istrirahat.
Misalnya seseorang mungkin mengalami kerontokan beberapa bulan setelah melahirkan atau peristiwa lainnya. Anda bisa mengidentifikasi kerontokan rambut TE, yakni terlihat gumpalan keratin di akar rambut rontok.
TE bisa disebabkan oleh apa pun yang mengejutkan tubuh dan mengganggu siklus hidup rambut. Demam tinggi, infeksi, penyakit kronis, stres, diet ekstrim, kekurangan protein dan gangguan makan bisa menyebabkan kerontokan TE.
5. Kurang vitamin dan mineral
Defisiensi vitamin dan mineral tertentu bisa menyebabkan penipisan atau rambut rontok pada wanita. American Hair Loss Association menjelaskan tidak cukup konsumsi daging merah atau diet vegetarian bisa berhubungan dengan rambut rontok.
Daging merah dan pangan hewani lainnya kaya zat besi, mineral yang penting dalam pertumbuhan rambut dan regenerasi sel. Wanita rentan mengalami defisiesi zat besi (anemia defisiensi besi) akibat kehilangan darah selama menstruasi. Apalagi ditambah kurang asupan zat besi maka risiko defisiensi semakin tinggi.
Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa, juga menyebabkan kekurangan vitamin dan penipisan rambut. Secara khusus, kekurangan zinc, vitamin B6 dan B12, serta asam amino L-lysine bisa menyebabkan rambut rontok. (jie)