Tambahan 12,4 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca hari ini dikirimkan ke Indonesia. Vaksin yang dikirimkan tersebut diproduksi di China oleh Shenzhen Kangtai Biological Products Co., Ltd. (BioKangtai).
Lebih dari 80 juta dosis vaksin AstraZeneca kini telah dikirimkan ke Indonesia melalui berbagai sumber, termasuk pasokan langsung ke pemerintah, fasilitas COVAX dan donasi. Pengiriman hari ini (29/12/2021) merupakan yang terakhir dari total 50 juta dosis yang disetujui AstraZeneca untuk dipasok langsung kepada pemerintah Indonesia.
Di Indonesia, vaksin ini dikenal dengan nama Vaksin COVID-19 AstraZeneca (ChAdOx1-S [Rekombinan]) dan KconecaVac (nama dagang yang dipakai pada vaksin produksi BioKangtai).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, “Kami membuat kemajuan besar dalam mencapai tujuan vaksinasi nasional, didukung oleh pengiriman total lebih dari 80 juta dosis vaksin AstraZeneca. Kami berterima kasih atas kemitraan dengan semua penyedia vaksin yang mendukung Indonesia dan mitra manufaktur mereka.”
Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi oleh BioKangtai telah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin yang diproduksi oleh BioKangtai sama dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diproduksi menggunakan teknologi yang sama seperti di negara lain.
Semua dosis vaksin memenuhi standar kualitas ketat yang sama di mana pun vaksin diproduksi, dengan setiap batch melewati lebih dari 60 tes kualitas sebagai bagian dari proses jaminan kualitas.
Kepada media, Sewhan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengatakan, “Hari ini kami menandai tonggak sejarah pasokan vaksin COVID-19 kami ke Indonesia dan kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas kemitraan ini.”
“Perjuangan melawan COVID-19 terus berlanjut dan kami siap mendukung pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mengatasi dampak yang disebabkan oleh virus ini di tahun 2022 mendatang.”
Hingga saat ini, lebih dari 2,3 miliar dosis vaksin telah dipasok ke lebih dari 170 negara, dan sekitar dua pertiga dari dosis ini telah dikirimkan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.
Efektif sebagai booster untuk hadang Omicron
Menurut data terbaru, vaksin COVID-19 AstraZeneca secara signifikan meningkatkan antibodi terhadap varian Omicron SARS-CoV-2 (B.1.1.529) setelah booster dosis ketiga. Riset ini sudah diterbitkan di jurnal online BioRxiv.
Titer netralisasi untuk Omicron meningkat setelah booster dosis ketiga dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dibandingkan titer setelah dosis kedua. Tingkat yang terlihat setelah booster dosis ketiga lebih tinggi daripada antibodi penetral yang ditemukan pada individu yang sebelumnya telah terinfeksi dan pulih secara alami dari COVID-19 (varian Alfa, Beta, Delta dan galur asli).
Sera (cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman) yang diperoleh dari individu setelah satu bulan menerima vaksinasi booster dosis ketiga menetralkan varian Omicron ke tingkat yang secara umum serupa dengan yang diamati satu bulan setelah dosis kedua terhadap varian Delta.
Sebelumnya penelitian di Inggris (jurnal Public Health England) dan di Skotlandia (jurnal The Lancet) menyatakan, dua dosis vaksin AstraZeneca telah dikaitkan dengan perlindungan terhadap varian Delta di dalam studi dunia nyata.
Vaksin COVID-19 AstraZeneca menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2. (jie)