Prof. Dr. dr. Bambang Priambodo, SpB, SpOT(K) (72 tahun) menjadi tenaga kesehatan (Nakes) usia lanjut (lansia), yang mendapat prioritas mendapat vaksin Covid-19. Dokter spesialis orthopedi ini menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya. "Saya sudah ingin divaksin sejak lama. Jadi, waktu ditelepon RS, saya semangat sekali," ujarnya, Senin 8 Februari 2021.
Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) lansia di Surabaya dan sekitarnya sekitar 1.500. Mereka akan menerima vaksin di rumah sakit tempat bekerja atau di tempat praktiknya. Adapun jumlah Nakes lansia seluruh Indonesia – banyak yang bergelar professor doktor – ada 11.000 lebih. "Ya, lebih dari 11.000 tenaga kesehatan yang sudah berusia di atas 60 tahun, Mereka akan segera divaksinasi," ujar Juru Bicara Vaksinasi, Reisa Brotoasmoro, melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin 8 Februari 2021.
Vaksinasi terhadap lansia dilakukan, setelah Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan dan membolehkan penggunaan vaksin Sinovac bagi Nakes lansia. Mulai Senin kemarin, kata Kepala Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Pemkot memutuskan segera memberikan vaksin kepada Nakes lansia. Vaksinasi dilakukan antara lain di Rumah Sakit Premier Surabaya, Rumah Sakit Husada Utama dan Rumah Sakit Ibu & Anak Putri Surabaya.
Vaksinasi untuk lansia, dengan priotitas bagi Nakes berusia >60 tahun, dapat diberikan setelah terbitnya izin edar darurat (emergency use authorization / EUA) vaksin Sinovac untuk usia lanjut, dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM sendiri menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk usia lanjut, setelah menerima laporan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brasil atas vaksin ini.
Hasil uji klinis terhadap 400 lansia di China, vaksin Sinovac dapat meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik. Sedangkan uji klinis fase 3 di Brasil yang melibatkan 600 lansia menunjukkan, Sinovac aman dan tidak menimbulkan efek samping serius atau berujung pada kematian.
Vaksinasi terhadap Nakes lansia tidak berbeda dengan yang diberikan kepada mereka yang berusia 16-59 tahun; mereka akan menerima 2 dosis vaksin. Bedanya, waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua berselang 28 hari (bukan 2 minggu). Vaksin dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus (virus tidak aktif) ke dalam tubuh si penerima, sehingga terbentuk antibodi baru. Vaksin dosis kedua berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin sehingga antibodi makin kuat dan optimal.
Setelah para profesor (Nakes lansia), vaksin bagi lansia umum (bukan Nakes) akan segera diberikan. Populasi lansia di Indonesia sekitar 10% dari jumlah penduduk; atau sekitar 27 juta orang Vaksinasi bagi lansia penting, karena menurut data, sejauh ini lansia menjadi kelompok penyumbang terbesar angka kematian karena Covid-19, yakni 47,3%. (sur)
Baca: Pemerintah Resmi Mulai Vaksinasi COVID-19 Pada Lansia, Apa Yang Perlu Disiapkan?