Teh putih memiliki kandungan antioksidan sangat tinggi,mampu melawan kanker dan menyembuhkan flu burung. Ini kabar baik bagi penggemar teh, yang biasa menyeruput dan minum teh di pagi atau sore hari. Ada teh hijau, teh hitam dan teh putih (white tea). Ini jenis teh langka dan mahal, sehingga hanya diminum pada saat-saat tertentu.
Di masa lalu, teh putih dikonsumsi para kaisar dan keluarga kerajaan di China pada masa Dinasti Tang (618 – 907). Disuguhkan bagi para jendral, dipercaya dapat meningkatkan vitalitas dan rasa percaya diri, sehingga bisa memperoleh kemenangan dalam perang.
Dalam perkembangannya, teh putih yang direbus di dalam ketel dan disuguhkan kepada orang-orang atau tamu penting, menjadi prosesi minum teh Dinasti Song. Di kemudian hari, hal itu menjadi inspirasi upacara minum teh di Jepang yang popular sampai sekarang.
Di China, teh putih diklasifikasikan sebagai Yin Zhen Bai Hao (silver nedle/jarum perak), Bai Mu Dan (white peony/peony putih), Gongmei (tribute eyebrow), dan Shou Mei (long life eyebrow). Teh putih tetap eksklusif dan hanya dinikmati di China, seandainya tahun 1891 China tidak mengekspor komoditi teh ke Asia dan Eropa.
Teh putih dianggap terbaik karena dibuat dari tunas (Supreme Grade), yakni dua pucuk daun teh termuda (High Grade) dari varietas pohon teh Camellia Sinensis. Daun pertama yang masih menggulung dipanen saat matahari baru terbit.
Teh putih diproses secara alami dan minimal, hanya melalui pelayuan dan pengeringan dengan bantuan angin dan sinar matahari pegunungan, segera setelah proses pemetikan. Teh putih tidak mengalami proses oksidasi/fermentasi maupun penggilingan, sehingga tidak merusak bentuk teh.
Karena diambil ketika masih tunas – daun belum mekar – maka belum terkena proses oksidasi sinar matahari. Pucuk daun teh ini masih diselimuti bulu-bulu halus seperti beludru berwarna perak, yang bila mengering berubah warna keputihan. Pucuk teh yang masih kuncup yang disebut peko, saat dipanen terlindungi dari sinar matahari, sehingga teh putih memiliki zat antioksidan sangat tinggi. Antioksidan dalam teh, dikenal sebagai zat yang mampu mencegah mutasi sel – penyebab kanker.
Penelitian Oregon State University yang di publikasikan melalui American Chemical Society, Maret 2000, mengungkapkan teh putih memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi untuk melawan kanker. Teh putih memiliki kandungan antioksidan terbaik (dibanding jenis teh lain) dan paling efektif memerangi sel-sel kanker, meningkatkan imun pada sel-sel kulit dan melindungi dari kerusakan akibat sinar matahari dan ultraviolet.
Undang Fadjar, Kepala Biro Pengembangan PT Riset Perkebunan Nusantara, menjelaskan, "Secangkir teh putih mengandung antioksidan setara dengan 12 gelas jus jeruk segar.” Dari segi rasa teh putih sangat enak. “Rasanya lembut, menyegarkan dan beraroma wangi,” katanya. (jie)
Ilustrasi: www.freepik.com-Designed by KamranAydinov / Freepik