Hamil dan melahirkan merupakan peristiwa penting. Inilah saat di mana perempuan, selain bertanggungjawab pada diri sendiri, juga pada orang lain; bayinya. Semua yang dikonsumsi ibu, atau terjadi pada ibu, berpengaruh pada bayi.
Saat hamil, ibu sering mengeluh konstipasi (susah buang air besar/BAB). Saat hamil, kadar hormon progesteron meningkat, membuat kontraksi otot yang berperan dalam transportasi makanan di usus melambat. Makanan lebih lama berada di saluran cerna, timbul sembelit dan perut kembung.
Selama hamil, beban tubuh ibu bertambah khususnya di perut. Tekanan pada anus meningkat. Ditambah sembelit, risiko terkena wasir meningkat. Kondisi tambah parah bila proses persalinan kurang lancar. Misal, ibu mengejan terlalu kuat dan salah cara / waktu mengejan. Itu sebabnya, ibu kena wasir usai melahirkan.
Cara mengatasi sembelit, makan sayur dan buah, cukup minum dan olahraga. Probiotik bisa membantu dan terbukti aman dikonsumsi saat hamil.
Banyak penelitian manfaat probiotik terhadap sembelit. Misal yang dilakukan Tilley L, dkk (2014). Sebanyak 120 orang yang mengeluh feses (tinja) keras dilibatkan dalam studi ini. Mereka dibagi 2 kelompok. Selama 8 minggu, satu kelompok diberi probiotik berupa susu fermentasi yang mengandung L. casei Shirota strain setiap hari. Kelompok lain mendapat plasebo (obat kosong).
Hasilnya, pengerasan feses berkurang drastik dengan mengonsumsi probiotik. Penelitian khusus pasca melahirkan, dilakukan Sakai T, dkk (2014); 40 ibu yang melahirkan normal, dibagi 2 kelompok. Satu kelompok mendapat sebotol susu fermentasi dengan kandungan L. casei Shirota strain. Kelompok lain mendapat plasebo. Minuman dikonsumsi setiap hari selama 6 minggu pasca melahirkan.
Kelompok probiotik kondisinya lebib baik, dibanding kelompok plasebo. Di kelompok probiotik, 2-4 mengalami hemoroid dalam 3 minggu perawatan. Di minggu 4, angkanya turun dan tidak ada yang hemoroid di minggu 5-6. Di kelompok plasebo, 4 mengalami hemoroid sejak awal, dan tidak ada perubahan sampai minggu 6. Disimpulkan, susu fermentasi dengan L. casei Shirota strain dapat memperbaiki gejala konstipasi, memberi rasa puas saat BAB, dan pemulihan hemoroid lebih cepat pasca persalinan.
Minum probiotik selama hamil membuat ibu memiliki kolonisasi bakteri baik di usus. Saat BAB, feses mengandung banyak bakteri baik, membuat lingkungan sekitar jalan lahir ditumbuhi bakteri bermanfaat. Ibu melahirkan normal, bayi terpapar lingkungan vagina dan sekitar anus ibu. Terjadi transmisi bakteri ke bayi.
Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang lahir secara normal cepat memiliki kolonisasi bakteri baik di usus. Kolonisasi bakteri membantu proses pematangan saluran cerna dan sistem imun bayi.
Mengonsumsi probotik secara rutin dan kontinyu selama hamil, dan setelah melahirkan, dapat mencegah / mengatasi sembelit dan wasir. Juga menciptakan lingkungan bakteri sehat di daerah vagina dan anus, memicu pertumbuhan bakteri baik di usus bayi setelah lahir. Secara umum, rutin minum probiotik dapat meningkatkan derajat kesehatan. (nid)