Memutus rantai obesitas bukan hal yang mustahil, yakni dengan merubah pola makan dan aktif bergerak. Perlu dipahami bahwa obesitas terjadi karena ada kelebihan asupan energi dalam waktu lama sementara penggunaannya kurang.
Kerap penderita obesitas tidak merasa menjadi obes, alasannya : cuma perut saja yang gemuk. Ini disebut obesitas central (mirim buah apel), jika lingkar pinggang >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm pada wanita. Yang seperti ini lebih berisiko mengalami diabetes, penyakit jantung dan hipertensi.
Sebagai tambahan parameter, hitung juga indeks massa tubuh (body mass index/BMI). Yakni berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan kuadrat (dalam meter). Jika didapati angka <18,5 tergolong kurus. BMI normal ada pada angka 18,5 – 22.9, sementara 23 -24,9 adalah gemuk. Obesitas > 25.
Banyak orang yang melakukan program penurunan berat badan mengalami masalah: berat bisa turun, tapi jarang bisa bertahan lama. Program selesai, kembali ke perilaku semula. Akibatnya berat badan naik, bahkan melebihi angka sebelumnya.
Yang perlu dipahami diet adalah pengaturan makan, bukan tidak boleh makan. Diet seharusnya dipahami sebagai pola hidup keseharian, bukan sebatas mengejar target turun berat badan, dengan demikian berat badan dapat turun dan stabil dalam waktu lama.
Dr. Nanny Venska Kosasih, MS, SpGK, dari RS. Gading Pluit Jakarta menjelaskan perlu menetapkan tujuan mengubah perilaku makan, dalam hal ini mengurangi asupan kalori. Ketahui juga jenis makanan mana yang berkalori tinggi/rendah, serta pentingnya jadwal makan (3 kali makan utama, 2 kali snack di antara waktu makan).
“Yang tak kalah penting adalah melatih perut kenyang dengan porsi kecil,” tambahnya. “Pengaturan makan ini tidak hanya sesaat.”
Pahami juga bahwa kebutuhan kalori harian tidak sama tiap orang, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan. Kebutuhan energi pria lebih besar daripada wanita, misalnya untuk usia 30-49 tahun, laki-laki butuh 2.350 kkal per hari, sedangkan wanita hanya perlu 1.800 kkal/hari.
Pengurangan 550 kkal asupan per hari akan menurunkan berat badan 0,5-1 kg per minggu. Sebaliknya kelebihan 550 kkal tiap hari bisa menaikkan berat 0,5-1kg per minggu.
“Di sini bukan berarti hanya makan sayur saja. Tapi tetap pilih karbohidrat kompleks, menghindari menggoreng lauk sebagai sumber protein,” tambah dr. Nanny. “Dan jangan tidak makan, biasanya makan malam yang dihindari. Jangan pula makan sedikit tapi ngemil banyak.”
Salah satu teknik mudah yang dapat diterapkan adalah menggunakan sistem plate. Yakni mengurangi jatah 1/3 nasi tiap kali makan, ditambah buah dan sayur. Cara ini bisa menurunkan berat 1-2 kilogram dalam satu bulan, dengan disertai olahraga tentunya. (jie)
Bersambung ke : Memilih Bahan Makanan Yang Boleh Dikonsumsi Untuk Orang Obes