Menopause dini atau menopause prematur disebut juga kegagalan ovarian prematur, adalah menopause yang terjadi sebelum perempuan memasuki usia 40 tahun. Berdasar data  American Pregnancy Association, menopause dini terjadi pada 1/1000 perempuan usia 15 – 29 tahun dan 1/100 pada perempuan usia 30 – 39 tahun.

Berikut 7 faktor risiko yang dapat menyebabkan menopause dini:

1. Operasi. Perempuan yang mempunyai riwayat operasi, bisa menjadi faktor risiko menopause dini. Operasi pengambilan salah satu ovarium dan pengangkatan rahim, akan menurunkan hormon estrogen dan progresteron dalam tubuh. Menopause dini juga dapat timbul akibat operasi kanker serviks dan operasi pada daerah pelvis. Pengangkatan kedua ovarium akan langsung menyebabkan menopause.
2. Kemoterapi dan radiasi. Kemoterapi dapat meningkatkan risiko menopause dini. Menurut Mayo Clinic, radioterapi dapat merusak sel – sel ovarium, sehingga berisiko tinggi menyebabkan menopause dini.
3. Penyakit autoimun. Menopause dini dapat merupakan gejala penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi, di mana sistem imun tubuh menyerang sel – sel tubuh karena menganggapnya sebagai sel asing. Salah satu contohnya adalah penyakit Reumathoid Artritis, sel – sel antibodi menyerang ovarium dan jaringannya.
4. Epilepsi. Penelitian menunjukkan, perempuan dengan epilepsi memiliki risiko tinggi mengalami menopause dini.
5. Merokok. Menurut Mayo Clinic, perempuan perokok mengalami menopause dini lebih awal 2 tahun dibanding perempuan yang tidak merokok.
6. Obat – obatan yang menurunkan kadar estrogen. Obat – obatan jenis ini meningkatkan risiko menopause dini. Contohnya tamoxifen, obat yang dikonsumsi perempuan ini berisiko tinggi menyebabkan kanker payudara.
7. Penyakit tiroid. Penyakit tiroid dapat menyebabkan menopause dini, akibat kadar hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam tubuh. Penyakit tiroid dapat menyebabkan menopause dini. Beberapa gejala penyakit hipotiroid juga memiliki manifestasi yang sama dengan gejala menopause dini, seperti: tidak menstruasi, perubahan mood, perasaan panas dan insomnia. Pengobatan penyakit ini menghilangkan gejala – gejala tersebut, juga mengurangi risiko menopause dini.

(Ade Saputri - Mahasiswi FK UGM)

________________________________

Ilustrasi: Alexas_Fotos / Pixabay.com