Ginjal memiliki peran penting bagi tubuh. Gangguan ginjal akibat batu ginjal berdampak buruk bagi tubuh. Ada beberapa langkah cegah batu ginjal.
Ginjal merupakan satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Selain untuk membersihkan racun dan mengeluarkan kotoran dari darah, ginjal juga berfungsi untuk mempertahankan volum dan komposisi cairan tubuh.
Ginjal juga memiliki kelenjar yang menghasilkan hormon untuk membantu produksi sel darah merah. Karena itu, ginjal punya peran penting di dalam mengatur tekanan darah dan menyeimbangkan elektrolit penting yang menjaga ritme jantung.
Sayangnya, ada banyak kondisi yang menyebabkan kerusakan ginjal, seperti batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga penyakit ginjal kronis. Diperkirakan sekitar 10% masyarakat di negara maju berisiko mengalami batu ginjal dan 50% dari mereka yang pernah mengalami batu ginjal akan mengalami kembali batu ginjal.
Baca juga : Awas Batu di Ginjal Anak
Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan zat-zat sisa hasil proses kimiawi dalam tubuh. Biasanya, zat-zat sisa ini akan dibuang bersama urin. Tetapi, ketika kadarnya dalam urin terlalu tinggi, zat-zat ini mengendap, mengkristal dan membentuk struktur mirip batu. Karenanya sangat disarankan untuk memperbanyak minum air putih, agar zat-zat sisa tersebut keluar terbawa urin.
Gejala awal yang dialami penderita batu ginjal antara lain berupa nyeri di perut bagian bawah, pendarahan pada urin, mual atau muntah, kehilangan nafsu makan, hingga pembengkakan di perut.
Krisis kolik ginjal
Ketika batu ginjal keluar dari ginjal, dan tersangkut, terjadi situasi yang disebut krisis kolik ginjal. Ini merupakan suatu kedaruratan medis yang memerlukan tindakan segera, untuk menghilangkan sakit dan mencegah komplikasi, seperti pendarahan, infeksi ginjal, dan sebagainya.
Gejala krisis kolik ginjal adalah:
- Sakit yang sangat menyengat dan tajam di bawah tulang rusuk belakang, menjalar hingga ke perut, kelamin dan paha. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau jam yang diselingi periode nyaman.
- Rasa mual dan muntah, demam atau menggigil.
- Buang air tidak lancar, hanya sedikit-sedikit yang keluar. Hal ini disebabkan oleh sumbatan batu ginjal dalam aliran air seni.
- Ada darah dalam air seni.
Bila Anda terkena krisis kolik ginjal, segera periksakan ke dokter; langkah terbaik biasanya adalah langsung ke bagian gawat darurat. Anda akan mendapatkan penghilang nyeri yang disuntikkan agar rasa sakit segera hilang.
Dokter kemudian akan memeriksa keberadaan batu ginjal dengan pemeriksaan sampel darah dan urin serta ultrasound, CT Scan atau rontgen. Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan tindakan apa yang sebaiknya diambil.
Langkah cegah batu ginjal
Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD. KGH dari Divisi Ginjal Hipertensi, FKUI, mengatakan bahwa cukup minum terbukti mencegah terbentuknya batu di saluran kemih. Review kajian epidomiologi yang dilakukan Siener R dan Hesse A (2003) menunjukkan bahwa buang air (kencing) paling tidak 2-3 liter per hari dapat mencegah pembentukan batu ginjal.
Jika Anda seorang yang berisiko tinggi mengalami batu ginjal, ada 10 langkah untuk cegah batu ginjal, yaitu:
- Minumlah setidaknya 2 liter air sehari, atau satu gelas setiap jamnya (lebih banyak bila cuaca panas atau Anda banyak beraktivitas fisik). Dengan minum banyak air, urin bertambah sehingga mengurangi konsentrasi garam dan mineral.
- Minumlah sepanjang hari. Bila Anda minum hanya di pagi hari, air tersebut akan dibuang melalui kencing dalam dua jam berikutnya sehingga konsentrasi garam dan mineral di siang hari meningkat. Biasakan minum lebih sering.
- Pilih makanan yang kaya vitamin A. Asupan vitamin A sebesar 5000 IU per hari (setara 60 gr wortel) menyehatkan fungsi sistem urin dan mencegah pembentukan batu ginjal. Makanan yang kaya vitamin A adalah brokoli, melon, ikan, dan hati. Namun, berhati-hatilah jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan bervitamin A dari sumber hewani, karena kelebihan vitamin A justru menyebabkan masalah kesehatan lain.
- Kurangi garam dalam makanan. Dengan mengurangi garam, Anda mengurangi kadar kalsium dalam urin.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi susu dan produk susu (keju, yogurt, es krim, dll) berkalsium tinggi. Kelebihan kalsium akan dibuang oleh tubuh melalui urin sehingga meningkatkan risiko batu ginjal.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat tinggi seperti cokelat, kacang, bayam, anggur, dll.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi vitamin C dan D karena dapat mempermudah pengkristalan kalsium oksalat. Konsumsi 3 atau 4 gram vitamin C dan 400 IU vitamin D setiap hari sudah memenuhi kebutuhan sebagian besar orang.
- Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan vitamin B6 karena dapat mengurangi kadar kalsium oksalat dalam air seni.
- Kembangkan pola hidup aktif. Dengan hidup aktif, Anda membantu pembentukan kalsium menjadi tulang. Sebaliknya, gaya hidup kurang gerak mendukung kalsium untuk beredar dalam darah dan berisiko menjadi kristal.
- Kurangi peredaran asam urat. Semua hal yang dapat mencegah asam urat juga mencegah pembentukan batu ginjal. (vit)