Ambil meteran penjahit dan ukur lingkar pinggang Anda. Kalau di atas 90 cm (laki-laki), mungkin Anda mengalami sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko terhadap penyakit degeneratif seperti diabetes. 

Tes sederhana ini bermula tahun 1993, saat Kylin mengemukakan konsep tentang adanya sekelompok faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) yaitu obesitas, hiperurisemia dan hipertensi yang disebut sindrom X. Konsep sindrom X kembali diperkenalkan oleh Reaven tahun 1998, dengan jenis faktor risiko yang berbeda yaitu intoleransi glukosa, hiperinsulinemia, trigleserida yang tinggi, kolesterol ‘baik’ HDL rendah dan hipertensi.

Setelah itu, makin banyak faktor risiko yang diusulkan sebagai bagian dari sindrom X, sehingga sindrom ini punya beberapa nama lain. Seperti sindrom resistensi insulin, the deadly quartet, atau sindrom dismetabolik. Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada 1999 secara resmi menyebutnya sebagai sindrom metabolik.

Setidaknya, ada 5 hal yang menjadi indikasi sindrom metabolik. Yakni berlebihnya ukuran lingkar pinggang, tekanan darah, glukosa darah, kolesterol ‘jahat’ LDL dan trigliserida. Mendiagnosis sindrom metabolik, ada kriteria WHO dan kriteria NCEP ATP III (National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection, Evaluatuon and Treatment of High blood Cholesterol in Adults) 2001.

Berikut kriteria sindrom metabolik versi WHO:

 Adapun kriteria sindrom metabolik menurut NCEP ATP III yakni jika terdapat 3 atau lebih risiko yang tersebut di bawah ini:

 Lingkar pinggang orang Asia jelas lebih kecil dibanding orang Kaukasia. Batasan obesitas pada orang Asia versi WHO, yakni ukuran lingkar pinggang >90 cm (laki-laki) dan >80 (perempuan). Berapa lingkar pinggang Anda? (Edi)