kluster keluarga tak terhindarkan, patuhi protokol kesehatan

Kluster Keluarga Tak Terhindarkan

Tulisan ini menggambarkan, betapa satu keluarga bisa terpapar Covid-19 secara tak terduga. Suatu hari pada di minggu kedua Januari 2021, Pak  Amin (nama samaran, 64 tahun) ingin menjenguk rekannya yang baru pulang dari rumah sakit. Pak Amin sendiri mengidap diabetes, ganguan jantung dan pernah kena stroke. Mengingat kondisi suami, dan di beberapa wilayah DKI Jakarta sudah zona merah sementara jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, sang Istri melarang. Ia kuatir suaminya tertular Covid.

Kata Pak Amin, tak perlu kuatir karena teman dekatnya itu dirawat karena sakit jantung. Dokter membolehkan dia pulang karena kondisinya sudah berangsur membaik. Pak Amin memaksa menjenguk, karena  mereka sudah berteman puluhan tahun sejak berdinas di sebuah instansi pemerintah, dan sekarang sudah sama-sama pensiun.

Pak Amin terkejut karena tiga hari kemudian, ia mendengar kabar bahwa teman dekatnya itu meninggal. Mungkin karena shock, esok harinya ia terserang demam, batuk-batuk, sesak napas dan tak sadarkan diri. Istri menduga, suaminya  kena serangan stroke lagi. Empat hari dirawat di rumah sakit di Jakarta Timur, Pak Amin meninggal. Kata dokter, karena Covid-19.  Jenazahnya tidak sempat dibawa ke rumah, melainkan langsung dibawa ke pemakaman Tegal Alur, Jakarta Barat, dengan tata cara pemakaman terhadap pasien Covid-19.

Belakangan diketahui, teman dekat Pak Amin yang meninggal dunia lebih dulu  ternyata juga karena Covid. Begini. Ketika diperbolehkan pulang dari rumah sakit, teman Pak Amin diminta menjalani tes PCR (polymerase chain reaction), karena RS itu juga merawat sejumlah pasien Covid. Hasilnya baru diketahuih 3 hari kemudian. Bersamaan dengan pemberitahuan bahwa hasilnya positif, teman Pak Amin meninggal. Bisa dipastikan, pak Amin tertular olehnya. Istri, dua anak yang sudah dewasa dan menantunya saat dilakukan tes, dinyatakan OTG (orang tanpa gejala), dan diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Bagaimana kami nggak ikut terpapar. Awalnya saya menduga, suami kena serangan stroke. Tanpa disadari ternyata suami sudah terpapar Covid-19 dari teman dekatnya,” kata istri pak Amin. Banyak kejadian, keluarga terpapar Covid karena suami – atau anggota keluarga yang lain – menyembunyikan informasi bahwa tadi menjenguk rekan kerja atau teman yang OTG, atau yang baru pulang setelah dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Dalam kasus Pak Amin, ia benar-benar tidak tahu bahwa teman dekatnya sudah terpapar Covid-19, dan pada gilirannya memaparkan penyakit yang belum ada obatnya itu kepada semua anggota keluarga di rumah.

 

Surasono

____________________________________________

Ilustrasi: fernando zhiminaicela from Pixabay