Apa iya olahraga bisa meningkatkan kesuburan? Olahraga dan pola makan yang tepat merupakan dua sejoli, yang secara medis diketahui dapat menjaga kesuburan. Juga berguna bagi wanita yang ingin menurunkan berat badan (BB), agar siklus haidnya membaik. Olahraga yang seperti apa?
“Olahraga yang aerobic,” ujar dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Slim+Health Sports Therapy, Jakarta. Olahraga aerobik yakni olahraga yang melibatkan gerakan berulang-ulang dengan intensitas ringan sampai sedang, minimal selama 30 menit, 3-5x seminggu.
Seperti makan, olahraga sebaiknya tidak dilakukan sampai napas kita ngos-ngosan sehingga sulit berbicara. Olahraga yang dilakukan harus sampai memicu detak jantung (rumus: 220 – usia x maksimum 80%) dan kita masih bisa bicara secara normal.
Contoh olahraga aerobik yakni jalan cepat, jogging, bersepeda dan berenang. Jalan cepat dinilai sebagai “olahraga paling tua”, mudah dilakukan dan murah karena hampir tidak memerlukan peralatan. Dengan rutin berolahraga, kebugaran tubuh akan meningkat. Indikasinya: yang bersangkutan dapat menempuh jarak yang sama dengan waktu yang lebih cepat, dan semakin tidak mudah lelah.
Sedikitnya, ada dua kebaikan olahraga aerobik bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Pertama, olahraga ini baik untuk memperkuat fungsi jantung. Ini penting, karena saat hamil di mana beban tubuh bertambah karena ada bayi di dalam perut, jantung harus kuat memompa darah. Saat melahirkan, kalau jantung kuat, ibu bisa mengejan dengan baik. Apalagi jika ibu mengalami anemia, di mana jantung akan memompa lebih cepat. “Jantung yang kuat akan berdenyut pelan, tapi memompanya kuat,” katanya.
Kedua, aerobik sangat baik untuk pembakaran lemak. “Latihan dengan intensitas ringan akan membakar lemak,” kata dr. Michael. Perlu waktu untuk pembakaran lemak, sehingga olahraga harus dilakukan minimal 30 menit.
Baca juga : Menandai Kesuburan Perempuan dari Lingkar Perut
Pada 20 menit pertama, yang dibakar adalah cadangan gula dalam darah, otot dan hati. Setelah cadangan gula menipis, tubuh akan ‘memindahkan program’ untuk mulai membakar lemak. Bila dilakukan rutin 3-5x seminggu, otomatis tubuh akan sehat; kadar gula darah terkendali, dan lemak terkikis.
Dr. Michael sering mendapat pasien rujukan dari dokter kandungan. Misalnya, mereka yang beberapa kali gagal dalam program bayi tabung, dan menjadi gemuk karena obat-obat hormon. Katanya, perlu break dulu untuk menurunkan BB.
”Saat lemak sudah berkurang dan BB turun, umumnya perempuan lebih percaya diri dan siap secara fisik dan psikologis. Mereka yang sering latihan (olahraga), rasa PD-nya lebih besar untuk berhasil melakukan apa pun,” katanya.
Perempuan yang ingin hamil, sebaiknya menghindari olahraga ekstrim seperti berkuda, panjat dinding atau bersepeda naik turun bukit, karena akan memberi tekanan berlebihan pada daerah kemaluan, dan di rongga perut, rahim menggantung tanpa penyangga. Pada perempuan yang rahimnya lemah, benturan dan tarikan gravitasi akibat olahraga semacam itu bisa makin melemahkan rahim. (nid)