olahraga saat hamil perlu dilakukan mambantu saat melahirkan

Olahraga saat Hamil tetap Harus Dilakukan, Olahraga yang Bagaimana?

Olahraga saat ibu sedang hamil, tetap perlu dilakukan. Menurut dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Slim+Health Sports Therapy, Jakarta, olahraga akan membuat kemampuan jantung dan paru-paru ibu menjadi lebih bagus. “Kondisi ini akan sangat berguna saat melahirkan nanti, ketika ibu harus mengejan,” katanya. Dengan berolahraga, proses penyembuhan ibu pasca melahirkan pun menjadi lebih baik, sehingga ibu bias lebih cepat pulih.

Olahraga yang dilakukan ibu hamil sebaiknya bukan olahraga yang berat. Cukup olahraga yang, hanya memicu 50-70% dari denyut jantung maksimal (rumus: 220 dikurangi usia). Jadi, bila usia ibu berusia 20 tahun, maka hitungannya adalah 220-20 x 50-70%; denyut jantung cukup 100-140 kali/menit.

Pada kehamilan trimester 1 (TM1), relatif semua jenis olahraga bisa dilakukan, tapi tetap harus hati-hati karena perlekatan janin di dinding rahim belum terlalu kuat. “Ibu hamil tidak boleh loncat-loncat. Boleh telentang, berjalan, bersepeda, selama tidak high impact,” terang dr. Michael. Masuk TM2 perut ibu hamil mulai membesar. Latihan telentang masih memungkinkan, tapi tidak boleh sit up.

Di TM3, ibu hamil tidak boleh lagi telentang, karena janin yang besar akan menekan pembuluh darah sekitar perut, “Aliran darah ke janin berkurang, bisa terjadi gawat janin.” Gerakan tidak boleh menyentak-nyentak karena sendi makin longgar. Tidak boleh berjalan terlalu jauh dan sebaiknya didampingi. Untuk bersepeda, pilih sepeda statis recumbent ergocycle, yang tempat duduknya lebar. Atau duduk berpegangan, lalu gerakkan kaki seperti sedang bersepeda.

Dr. Michael menyarankan untuk berolahraga dua hari sekali, selama 1-1,5 jam. Sibuk bekerja? Sempatkan 30 menit/hari untuk berjalan kaki. “Bila tidak terbiasa olahraga, mulailah dari 5 menit selama 3 hari,” ujar dr. Uf Bagazi, Sp.OG dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta. Tingkatkan menjadi 10 menit, lalu 15 menit, hingga mencapai 30 menit. “Bisa dicicil misalnya 10 menit saat jalan ke kantor, 10 menit saat makan siang, dan 10 menit ketika pulang. Kalau untuk membakar lemak, lakukan langsung 30 menit,” tuturnya. (nid)


Ilustrasi: People photo created by yanalya - www.freepik.com