mencegah kekambuhan kutil kelamin

Mencegah Kekambuhan Kutil Kelamin, Ini Saran Dokter

Kutil kelamin walau tidak berbahaya dan bisa disembuhkan, pada sebagian orang kambuh kembali. Lantas bagaimana mencegah kekambuhan kutil kelamin? 

Kutil kelamin (genital warts atau kondiloma akuminala) adalah tumor jinak yang tumbuh pada sel basal epitel kulit, dalam hal ini kulit di area kelamin (bisa terjadi di luar atau di dalam vagina) dan dubur.

Prevalensi kulit kelamin di seluruh dunia dari tahun 2001-2012 pada perempuan adalah 120,5 kasus per 100.000 per tahun, dengan puncak usia adalah pada usia 24 tahun. 

Di Indonesia, kasus infeksi menular seksual (tahun 2007-2011) yang dilaporkan oleh 12 rumah sakit pendidikan menunjukkan bahwa kejadian kutil kelamin menduduki peringkat 3 terbesar, dengan distribusi terbanyak ditemukan pada perempuan (62,5%) usia 25-45 tahun. 

Sebagai catatan, penyakit ini juga bisa menyerang pria. Pada laki-laki bisa muncul di area pubis (selangkangan), penis, buah zakar dan anus.

Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi HPV (human papilloma virus), virus yang juga menyebabkan kanker serviks. Namun, strain virusnya berbeda dengan penyebab kanker serviks. 

Pada 90-95% kasus kutil kelamin penyebabnya adalah HPV risiko rendah (tipe 6 dan 11). Sebagian kecil disebabkan oleh HPV risiko tinggi (tipe 16, 18, 31, 33) yang berpotensi berkembang menjadi kanker serviks. 

Dr. Amelia Soebyanto, SpDV, dari Klinik Pramudia, Jakarta, menyatakan, “Tanda kutil kelamin adalah benjolan halus/kasar berwarna kulit, merah muda, maupun keabuan. Ada juga yang bentuknya seperti kembang kol, yang semakin lama semakin banyak dan membesar dengan cepat dalam beberapa minggu sampai bulan.” 

Selain itu, pada beberapa kasus, timbul gatal atau ketidaknyamanan di area genital, dan perdarahan saat berhubungan seks. 

Pengobatan kutil kelamin meliputi terapi topikal (oles), cryotherapy (bedah beku menggunakan nitrogen cair), bedah listrik (dibakar), laser, hingga pengangkatan lewat operasi kecil.  

Dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, menambahkan metode pengobatan sangat tergantung lokasi dan sebaran/banyaknya kutil kelamin. 

“Banyaknya dan lokasi kutil kelamin menentukan tingkat kesulitan dan modalitas pengobatan. Untuk kutil kelamin yang hanya satu titik, tentu berbeda dengan yang sangat banyak. Atau yang hanya 1 atau 2 tetapi di lokasi sulit, berbeda dengan kulit yang banyak tapi lokasinya mudah,” terang dr. Anthony, dalam virtual media briefing, Rabu (15/06/2022).

Kekambuhan tergantung status imun

Meski memiliki banyak modalitas terapi, dengan angka kesembuhan tinggi, tetapi risiko kekambuhan kutil kelamin juga tinggi. 

“Karena ini adalah infeksi virus, kalau status imunnya bagus, sebagian virus itu akan tertidur dan tidak akan muncul. Ini bisa bertahun-tahun baru muncul. Kekambuhan juga bisa terjadi karena pengobatan tidak tuntas, tidak kontrol (sesuai anjuran),” terang dr. Amel.

“Walau sudah sembuh kalau punya pasangan seks lebih dari satu, atau melakukan kontak seks berulang, risiko kambuh tetap ada.”

Orang dengan HIV atau memiliki riwayat transplantasi organ juga berisiko mengalami kekambuhan, karena status imun mereka yang tidak seperti orang normal. 

Mencegah kekambuhan kutil kelamin 

Kutil kelamin paling sering ditularkan lewat hubungan seks, baik genital ke genital, genital – anal atau genital – oral. Selain itu, ditularkan dari ibu yang menderita kutil kelamin ke bayinya melalui persalinan normal.  

Virus ini juga bisa ditularkan secara langsung melalui tangan atau benda yang terkontaminasi HPV, walau kejadiannya sangat jarang. 

Dr. Amel menjelaskan ada cara mencegah kekambuhan kutil kelamin, antara lain dengan vaksinasi HPV. “Vaksin HPV bisa mengurangi kekambuhan kutil kelamin, tetapi harus diobati bersih dulu, baru diberikan vaksinnya,” tambahnya. 

Upaya lain dengan hanya melakukan hubungan seks dengan satu pasangan, menggunakan kondom, berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. 

Kemudian, yang tak kalah penting adalah deteksi dini. Disarankan tiap wanita untuk lebih aware terhadap kondisi area intimnya. 

“Harus punya kecurigaan di area wanita yang biasanya tidak ada menjadi ada. Misalnya ada benjolan seperti jerawat yang sebelumnya tidak ada, sebaiknya segera periksa ke spesialis kulit kelamin. Atau, ada keputihan atau rasa gatal yang tidak normal, perlu segera periksa,” tegas dr. Amel. (jie)

Baca juga: Kutil Kelamin Sering Terabaikan Karena Tidak Bergejala