Diabetes saat hamil (diabetes gestasional) merupakan kondisi, dimana ibu memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi selama kehamilan. Diabetes kehamilan sering dikaitkan dengan kejadian preeklampsia, operasi Caesar dan bayi lahir besar.
Pengobatan saat ini berupa diet, dengan atau tanpa obat – obatan. Pencegahan berupa diet dan perubahan lifestyle membutuhkan waktu dan tidak selalu berhasil mengurangi jumlah kejadian diabetes kehamilan. Namun, tidak ada salahnya mencoba mengubah pola makan dan pola hidup, mengingat risiko yang dapat terjadi.
Probiotik merupakan bakteri “baik”, biasanya dikonsumsi dalam bentuk kapsul maupun minuman, untuk menambah bakteri usus. Probiotik berpotensi mengubah metabolisme seseorang, juga dapat mencegah terjadinya diabetes kehamilan.
Penelitian yang melibatkan 256 wanita hamil, dengan menggunakan probiotik dan perubahan pola makan, menunjukkan pengurangan kejadian diabetes kehamilan pada kelompok yang mengonsumsi probiotik sejak awal kehamilan. Selaian efektif mencegah diabetes kehamilan, pemberian probiotik dapat meningkatan kesehatan ibu hamil dan mengurangi komplikasi kehamilan. Juga dapat digunakan sebagai managemen diabetes kehamilan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Hubungan diet, metabolisme tubuh dan mikroba usus merupakan hubungan yang multidireksional. Diet dapat mempengaruhi komposisi mikrobiota dan ekspresi genetik, serta mengubah metabolisme tubuh secara langsung. Perubahan mikroba usus dapat mempengaruhi proses penyerapan nutrisi, metabolisme lemak dan gula serta sistem pertahanan tubuh.
Obesitas dan diabetes melitus tipe 2 (DM2) dihubungkan dengan pengurangan dan perubahan jumlah bakteri usus. Penelitian mengenai pemberian probiotik pada penderita DM2 telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan kestabilan sensitiftas insulin pada pasien. Wanita dengan diabetes kehamilan cenderung berisiko menderita DM2, dan memiliki kelainan insulin serta perubahan metabolisme lemak yang sama. Nah, konsumsi probiotik memberi hasil yang positif. (Ade Saputri, Mahasiswa FK UGM)