Banyak wanita yang tidak puas dengan bentuk payudara atau bokongnya melakukan implan silikon. Walau selama ini implan secara umum dianggap aman, studi terbaru mendapati hubungan yang jelas bahwa implan berisiko menyebabkan kanker darah langka.
Riset yang dilakukan pada wanita berusia 40 tahunan dengan sejarah pernah melakukan implan silikon bertekstur. Mereka diketahui terdiagnosa kanker ALCL setahun kemudian, dengan tumor yang ditemukan di paru-paru.
“Sayangnya, kondisi pasien memburuk sebelum pengobatan dapat dilakukan,” tulis ahli bedah di Unifersity of South California, sebagaimana dilansir dari dailymail.com.
Para ahli sebelumnya telah meyakini bahwa pemasangan implan silikon bertekstur di payudara berisiko menyebabkan kanker darah ALCL. Dalam riset terbaru ini – untuk pertama kalinya- peneliti juga melihat risiko yang sama saat implan silikon bertekstur dilakukan di bokong.
Dr. Alan Matarasso, presiden dari the American Society of Plastic Surgeon mengatakan, masuk akal jika implan silikon bertekstur di area bokong memberikan risiko yang sama, seperti saat digunakan di payudara.
Sebagai informasi, implan silikon ada yang bertekstur dan tidak bertekstur. Implan tidak bertekstur memiliki kulit luar silikon yang telihat mengkilap dan terasa lebih licin. Implan ini biasanya memberi bentuk fisik yang lebih alami. Sementara implan bertekstur memiliki kulit silikon yang lebih kasar, tidak licin. Implan jenis ini menempel lebih kuat ke jaringan.
“Bukan karena lingkungannya (misalnya di payudara), tetapi jenis implan dan lamanya implan itu ada,” katanya dr. Matarasso, seraya menambahkan bahwa, di payudara risiko wanita mengalami ALCL meningkat setelah delapan tahun.
“Peradangan dan faktor genetik dianggap sebagai faktor risiko kanker darah ALCL,” tambahnya. “Untungnya sebagian besar pembesaran bokong saat ini dilakukan menggunakan jaringan tubuh, yang dikenal dengan ‘flap’, atau dengan membentuk kembali area di sekitar bokong dengan liposuction.”
Diketahui lebih dari 20.000 wanita di Amerika Serikat per tahun melakukan operasi pembesaran bokong. Terdapat beberapa metode pembesaran yang banyak dilakukan, baik menggunakan implan atau tidak.
Beberapa tahun belakangan ini Brazilian butt lift (BBL) sangat populer. Ini adalah prosedur liposuction dengan menghilangkan (menyedot) lemak di area punggung, perut dan paha, yang kemudian digunakan untuk mengisi area pantat.
BBL dianggap sebagai prosedur yang lebih aman dan memiliki risiko infeksi lebih kecil, karena tidak melakukan irisan atau adanya produk ‘asing’ yang dimasukkan ke tubuh.
Dan karena yang diisikan ke bokong adalah sel-sel lemak, ia akan tumbuh bersamaan dengan penambahan berat badan, memberikan bentuk pantat yang lebih natural.
Tetapi di satu sisi implan silikon juga masih banyak dilakukan. Terutama disukai oleh wanita yang bertubuh langsing atau kurus, yang tidak punya banyak lemak untuk disedot.
Dokter akan melakukan sayatan di area luar bokong atas atau bawah, atau di lipatan pantat. Mereka kemudian memasukkan implan ke setiap sisi, baik di atas atau di dalam otot bokong.
Di Amerika Serikat, baik implan silikon atau prosedur BBL menghabiskan dana sekitar $4,500 atau setara dengan Rp 63.450.000 (dengan kurs dollar sebesar Rp 14.100). (jie)