Ada anggapan, saat hamil sebaiknya tidak makan ikan dan seafood karenan nanti bayinya bau amis atau belekan. Ini sama sekali tidak benar. Justru, makan ikan dan seafood saat hamil banyak manfaatnya, baik untuk ibu maupun janin. “Hasil penelitian di Inggris menunjukkan, meningkatkan konsumsi ikan atau omega-3 selama kehamilan bisa meningkatkan laju pertumbuhan janin,” ungkap Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Departemen Gizi Masyarakat – Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Studi lain oleh Julie E. Daniels, dkk (Epidemiology, 2004) menemukan, konsumsi ikan oleh ibu selama masa kehamilan dan oleh bayi setelah lahir, berhubungan dengan skor perkembangan mental bayi yang lebih tinggi.
Baca juga: Ini Pentingnya Omega-3 untuk Intelegensia Anak
Adapun studi oleh Hibbeln, dkk, menyimpulkan bahwa perempuan hamil yang makan ikan atau seafood >340 gr/minggu memiliki anak yang lebih cerdas, dengan developmental skills yang lebih baik. “Sedangkan anak-anak yang ibunya tidak makan seafood memiliki skor IQ verbal lebih rendah dibandingkan anak-anak yang ibunya makan seafood,” tuturnya.
Temuan yang dipublikasi di The Lancet menunjukkan hasil serupa. “Perempuan yang makan seafood selama hamil dapat mendongkrak IQ bayi yang dilahirkannya,” lanjut Prof. Ahmad, dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Ngobras di Jakarta beberapa waktu lalu.
Untuk ibu sendiri, manfaatnya tak kalah banyak. Telah ditemukan adanya hubungan antara makan ikan dengan kesehatan mental, terutama dalam pencegahan depresi pasca melahirkan. Studi yang diterbitkan di Journal of Affective Disorders (2001) menemukan hubungan yang berbanding terbalik antara makan ikan dengan sepresi pasca melahirkan di 23 negara.
Baca juga: Omega-3 Cegah Penyebaran Kanker Payudara
Adalah kandungan omega-3 dalam ikan yang memengaruhi mood, personalitas dan perilaku ibu, sekaligus mengoptimalkan perkembangan otak janin dan bayi setelah lahir nanti. Omega-3 sebagai salah satu jenis asam lemak esensial, merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sel-sel serta sinaps otak bayi.
Prof. Ahmad menganjurkan makan dua – tiga kali seminggu, “Sebagai bagian dari pola makan seimbang yang sehat selama kehamilan, dan untuk seluruh keluarga.” Tentu, ikan dan seafood yang dikonsumsi haruslah yang segar dan aman. Sebagian ikan memang bisa mengandung logam berat yang justru bisa mengancam janin.
Baca juga: Penting, Suplemen Omega-3 Selama Kehamilan Cegah Hipertensi pada Bayi
“Saya lebih menyarankan ikan seperti lemuru, kembung, dan tongkol. Untuk seafood misalnya udang,” ujar Prof. Ahmad. Ikan air tawar seperti lele, juga kaya akan omega-3. Kerang hijau sebaiknya dihindari karena sifatnya yang menyaring kotoran dari perairan tempatnya hidup. Dikhawatirkan bisa terjadi keracunan.
Perhatikan pula kesegaran ikan. Ikan yang masih segar memiliki mata cerah, bening, dan tidak merah. Sisiknya masih utuh, beraroma air garam, dan dagingnya akan kembail seperti semula ketika ditekan.
Bila masih juga khawatir dan merasa bahwa konsumsi ikan/seafood kurang dari anjuran, tidak ada salahnya mempertimbangkan asupan omega-3 dari sumber lain. Misalnya minyak ikan, atau susu yang difortifikasi omega-3.
_________________________________
Ilustrasi: Food photo created by bearfotos - www.freepik.com