Hamil Anggur Segera di Kuret, Kenapa Terjadi | OTC Digest

Hamil Anggur, Kenapa Terjadi dan Harus Segera Dikuret

Kehamilan terjadi saat sel telur dibuahi oleh sperma, lalu zigot berjalan keluar dari tuba falopi menuju rahim. Sepanjang perjalanan ini, zigot membelah dari satu sel menjadi dua sel, dua jadi empat, dan seterusnya. Di hari keempat, zigot berkembang menjadi morula, yang memiliki 16 sel. Morula bekembang lagi menjadi 32 sel, yang disebut blastosis. Pada hari 7, blastosis menempel pada dinding rahim (endometrium). Akhirnya sel-sel tidak hanya ebrkemabng makin banyak, tapi juga berdiferensiasi. Sebagian membentuk plasenta, sebagian lagi mulai membentuk janin. 

Saayngnya, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Di tengah jalan bisa muncul gangguan, dan terjadilah kehamilan abnormal, misalnya hamil anggur. "Janin gagal tumbuh atau plasenta (ari-ari) tumbuh tidak normal, terbentuk seperti buah anggur. Bulat-bulat,” terang Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K) dari FK Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Hamil anggur (mola hidatidosa) terjadi karena ada pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Yang seharusnya berdifirensiasi menjadi plasenta, malah membentuk massa, dan tumbuh sangat cepat sehingga perut ibu membesar seperti orang hamil pada umumnya. Siklus haid pun berhenti, dan hasil test pack positif, bahkan ibu bisa pula mengalami morning sickness. Namun begitu dilakukan USG, tampak bahwa massa dalam kandungan ibu hanya berupa sel-sel seperti anggur, bukan membentuk janin.

Ada dua tipe mola hidatidosa: sebagian atau lengkap. Pada mola sebagian, terbentuk plasenta abnormal dan sebagian janin. Pada mola lengkap, hanya ada plasenta tanpa janin. Hamil anggur bisa terjadi akibat adanya gangguan saat pembuahan. Diduga, defisiensi vitamin A serta asupan makanan rendah protein bisa memicu kondisi ini. 

Mola hidatidosa biasanya pada kehamilan di usia remaja, atau kehamilan di atas 40 tahun. Di Indonesia, diperkirakan terjadi pada 1 dari 100 kehamilan. 

Mola hidatidosa termasuk tumor jinak. Tapi jangan lengah. “Sekitar 20% dari hamil anggur berubah menjadi kanker,” ungkap Prof. Andrijono. Sebagian kecil (2-3%) bisa berkembang menjadi choriocarcinoma, jenis kanker yang tumbuh sangat cepat dan mudah menyebar. Ini lebih sering terjadi pada kasus mola lengkap, ketimbang mola sebagian. Karennya, ibu perlu segera dikuret bila mengalami hamil anggur. (nid)

_____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by yanalya - www.freepik.com