Kehamilan adalah masa indah dan ditunggu setiap pasangan baru. Namun, kehamilan juga adalah masa krusial, terutama pada awal kehamilan, di mana organ otak bayi sedang dibentuk. Itu sebabnya penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Asam folat
Salah satu zat gizi yang penting adalah asam folad yang pada dasarnya adalah vitamin B. Kementrian Kesehatan RI merekomendasikan perempuan mengonsumsi suplemen asam folat (juga dikenal sebagai vitamin B9) sebanyak 400 mikrogram per hari, sejak menginginkan hamil sampai 12 minggu pertama kehamilan.
Kenapa asam folat penting? Karena folat adalah zat gizi utama pembentukan tabung saraf, yang selanjutnya akan berkembang menjadi otak dan tulang belakang. Ia juga melakukan proses produksi DNA pada janin, selain membantu pembentukan sel darah merah pada sang ibu.
Penelitian menunjukkan kekerungan asam folat meningkatkan risiko terjadinya preeklemsia pada ibu hamil, BBLR, prematur dan atau cacat tabung saraf (neural tube defects / NTD).
NTD terjadi jika tabung saraf gagal menutup dengan benar sehingga membuat otak atau sumsum tulang belakang terekspos cairan ketuban. Cacat batang saraf yang paling umum adalah spina bifida (penutupan tidak lengkap sumsum tulang belakang dan tulang belakang), anencephaly (tempurung kepala gagal menutup) dan encephalocele (jaringan otak menonjol keluar pada kulit dari pembukaan abnormal dalam tengkorak).
Semua cacat ini bisa terjadi selama 28 hari pertama kehamilan (atau 4 - 6 minggu setelah hari pertama periode terakhir menstruasi)- biasanya sang ibu belum tahu dia hamil. Itulah mengapa begitu penting bagi semua wanita usia subur untuk mendapatkan cukup asam folat – tidak hanya mereka yang berencana untuk hamil. Hanya 50% dari kehamilan direncanakan, sehingga setiap wanita yang berpotensi hamil harus memastikan dia mendapatkan cukup asam folat.
Dalam asupan harian, asam folat ini bisa didapatkan dari makanan seperti sereal, pasta, kacang-kacangan, sayuran hijau semacam bayam dan Romaine lettuce, asparagus, brokoli dan jeruk.
Vitamin B kompleks
Mual muntah (morning sickness) rentan terjadi pada trimester pertama kehamilan. Ibu yang mual muntah biasanya mengalami susah makan dan hanya mengkonsumsi hidangan yang sesuai selera. Hal ini bisa berbahaya karena awal kehamilan menjadi masa terbentuknya otak dan saraf.
Awal pembentukan otak terjadi pada minggu keempat kehamilan bersama sumsum tulang belakang dan jantung. Selain itu terjadi pula pembentukan struktur badan eksternal, organ kaki, tangan dan jari. Di minggu ke delapan ini, jantung mulai berdetak teratur dengan mata yang bergerak maju mundur.
Trimester pertama diakhiri pada minggu ke-12 dengan saraf dan otot yang mulai kerja bersama. Minggu ini juga mulai menentukan jenis kelamin bayi. Perkembangan juga terjadi pada kelopak mata yang tidak akan membuka sampai minggu ke-28, saat perkembangan mata sudah sempurna.
Dijelaskan oleh Dr. dr. Noroyono Wibowo SpOG(K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa kekurangan vitamin B kompleks bisa menyebabkan mual dan muntah saat kehamilan. Mual-muntah itu pada dasarnya bisa dihindari dengan menurunkan HCG (Human Chorionic Gonodotrophin : hormon kehamilan).
"Salah satu cara menurunkan HCG adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks menjadi 220 nanogram. Karena kebanyakan ibu hamil yang mengalami mual-muntah kandungan B kompleksnya hanya sepertiga dari 220 nanogram," kata dr. Noroyono.
Perbaikan gizi seyogyanya dilakukan tepat usai menikah dan sebelum hamil. Dengan cara ini, janin bisa tumbuh sempurna kendati sang ibu tidak menyadari awal kehamilannya. Kecukupan nutrisi juga memungkinkan ibu tidak mengalami mual muntah yang tentunya tidak nyaman selama kehamilan.
DHA dan AA
Yang tak kalah pentingya adalah asupan AA (Arachidonic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid). DHA termasuk asam lemak penting dalam keluarga omega-3. DHA ditemukan dalam otak dan retina. Diyakini memiliki peranan dalam pertumbuhan awal otak dan mata.
Selama trimester terakhir kehamilan dan berlanjut hingga dua tahun pertama bayi Anda, tingkat DHA dalam otak meningkat cepat. Dibandingkan dengan seluruh tubuh, otak dan sistem saraf mengandung jumlah DHA yang paling tinggi.
Pada wanita hamil, DHA memegang peran penting terhadap kesehatan ibu dan janin. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen minyak ikan kaya DHA sejak minggu ke-22 sampai dengan melahirkan, meningkatkan kadar omega-3 LC-PUFA pada bayi dan ibu.
Sebuah studi dilakukan pada 350 ibu hamil dengan memberikan suplementasi 600 mg DHA atau plasebo per hari. Dr. Susan E Carlson K, kepala penelitian tersebut menjelaskan suplementasi DHA menghasilkan usia perkembangan kehamilan yang ideal, berat bayi dan lingkar kepala yang optimal. Riset ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi April 2013.
Beberapa studi pun menjabarkan bahwa ibu yang kekurangan DHA kemungkinan akan mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression). (jie)