Tips agar Anak Tetap Semangat saat Berpuasa

Tips agar Anak Tetap Semangat saat Berpuasa

Tidak bersemangat. Tak bisa konsentrasi belajar. Tenggorokan terasa kering dan badan lemas. Ingin rasanya merebahkan diri di tempat tidur. Begitulah gambaran anak-anak yang sedang belajar berpuasa.  Tapi menjalankan ibadah puasa tidak berarti harus seperti itu. Bagaimana caranya agar anak tetap semangat saat berpuasa?

Selama berpuasa, gizi perlu diperhatikan agar anak-anak tidak jatuh sakit atau proses tumbuh kembangnya tidak terganggu. Ketika berpuasa, terjadi perubahan asupan kalori, vitamin, protein dan mineral. Parameter jika kalori tercukupi adalah berat badan stabil.

“Puasa tidak harus membuat anak kurang gizi. Selama puasa, terjadi kekurangan kalori sekitar 20% atau berat badan turun sampai 2 kg. Tapi dalam 11 bulan berikutnya, pertumbuhan anak dapat terkejar,” ujar Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Tips agar anak tetap semangat saat berpuasa

Mengonsumsi makanan seimbang dan berkualitas dianjurkan agar tubuh lebih tahan, terhadap rasa lapar. “Pilih makanan yang berprotein tinggi dari hewani, seperti daging atau ikan. Protein dicerna lebih lama dalam tubuh, sehingga akan menunda rasa lapar. Daging dan ikan juga mengandung lemak, yang siap diubah menjadi energi,” papar Prof. Ali.

Saat buka puasa, sebaiknya dengan makanan manis yang mengandung karbohidrat sederhana agar dapat segera diolah menjadi energi. Menurut ahli gizi dr. Samuel Oentoro, SpGK, yang terbaik dikonsumsi saat berpuasa adalah jus buah. Pencernaa tidak perlu bekerja keras, dan makanan segera dapat diolah menjadi energi.

Makan lengkap (karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, ditambah vitamin dan mineral) sebaiknya setelah sholat magrib. Nanti, setelah tarawih bisa makan camilan berupa buah atau roti.

Untuk menghindari dehidrasi, sembelit dan mempertahankan stamina, perlu kecukupan cairan dan buah-buahan. Minum 7-8 gelas air/hari, 3 gelas saat sahur dan sisanya saat buka puasa sampai sebelum tidur. Susu dapat diminum saat sahur atau berbuka.

Menu sahur: lengkap dan bervariasi

Apa menu makan sahur yang baik? Nasi secukupnya, lauk pauk sebagai sumber protein, sayur dan susu.  Upayakan makan buah yang kaya vitamin C, untuk menjaga vitalitas. Makan sahur yang benar, akan membuat puasa tidak terasa berat, dan bisa membantu anak tetap semangat saat berpuasa.

Usahakan makanan bervariasi dan menggugah selera. Ini untuk mengatasi keengganan anak makan sahur. Terlebih anak yang sulit makan (picky eater), tidak mau makan selain makanan kesukaannya. “Menghadapi anak yang seperti ini, orangtua mesti jeli. Kadang perlu memberi suplemen vitamin untuk memastikan gizi anak tercukupi. Misalnya suplemen sayuran, vitamin C untuk daya tahan tubuh, vitamin B untuk pencernaan. Tapi, pada dasarnya suplemen tidak perlu,  selama makannya benar,” ujar Prof. Ali Khomsan.(jie)