Stimulasi Otak Kanan Tingkatkan Kreativitas Anak | OTC Digest

Stimulasi Otak Kanan Tingkatkan Kreativitas Anak

Kita kerap mendengar tentang otak kiri dan otak kanan. Masing-masing bagian otak memiliki fungsi yang berbeda. Tapi tahukah Anda jika rata-rata besar otak kiri dan kanan tidak sama. Volume otak yang sama besar mempengaruhi kreativitas anak.

Sacara anatomis otak kita terbagi ke dalam bagian-bagian yang kompleks. Otak besar (cerebrum) terdiri bagian dalam dan luar. Otak besar bagian dalam (medial) mengatur emosi, pusat memori, pencernaan. Selain itu, ada ganglia basalis yang berfungsi sebagai pusat pengontrol gerakan.

Otak besar bagian luar (cerebral cortex) merupakan lapisan tipis keabu-abuan; berisi 15-33 milyar neuron. Tiap neuron tersambung sekitar 10 ribu sinaps; dalam 1 milimeter kubik terdapat tak kurang 1 milyar sinapsis.

Ada otak kecil (cerebellum) yang berfungsi sebagai pusat koordinasi, pusat tonus otot dan pusat keseimbangan. Pada tiap bagian otak besar dan kecil, masing-masing terdiri dari otak kanan dan otak kiri.

 

Otak kiri & kanan

Sering dibicarakan tentang otak kiri dan kanan. Kedua belahan yang dimaksud adalah bagian dari cerebrum. Otak kiri berhubungan dengan kemampuan analisa, berpikir nalar dan sistematis, menghitung dan bahasa. Dianggap bertanggungjawab pada IQ (intellegent quantity).

Otak kanan berhubungan dengan emosi, intuisi, daya kreasi, seni, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian atau yang berhubungan dengan EQ (emotional quantity).

Bagian otak besar kanan atau kiri tidak sama besar. Umumnya lebih besar otak kiri, karena sistem pendidikan kita menitikberatkan pada intelegensi. Studi dan penelitian  menunjukkan, bila otak kiri dan kanan seimbang berarti genius.

Bagaimana menyeimbangkan otak kanan dan kiri? Orangtua perlu mengenalkan strategi, mengambil keputusan yang rasional, mencetuskan ide selancar mungkin, mind mapping, meningkatkan perbendaharaan kata, berpikir sambil membayangkan, humor, berpikir kritis dan bermain. Tujuannya, menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan, karena struktur otak belahan kiri dan kanan mempunyai tugas yang berbeda.

Menurut Boby Hartanto, Mpsi., pakar brain base stimulasi, “Latih anak dengan kesenian, belajar eksplorasi gambar dan bentuk untuk meningkatkan kreativitas.”

Itu sebabnya, filsuf yang dianggap genius seperti Michelangelo, Bernini atau Leonardo da Vinci adalah seniman sekaligus pemikir. Dalam penelitian yang membedah otak Einstein, ditemukan otak kirinya sama besar dengan kanan. Einstein juga memiliki cortex parietal (bagian dari cerebral cortex) lebih besar 1 cm dari orang normal, yang berarti lebih banyak sinapsnya dari orang normal. (jie)

 

Baca juga: Pahami Kerja Otak, Tingkatkan Kecerdasan Anak