Membawa Anak untuk Vaksinasi di Wabah COVID-19
vaksinasi_anak_COVID

Membawa Anak untuk Vaksinasi di Wabah COVID-19, Ini Rambu-Rambunya

Membawa anak untuk vaksinasi di wabah COVID-19 tentu menimbulkan kekhawatiran sendiri. Bagaimana kalau anak sampai tertular saat berada di luar? Untuk meminimalkan risiko ini, perlu persiapan yang cermat, termasuk saat memilih tempat vaksinasi.

Berdasarkan panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kementrian Kesehatan, dan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksinasi pada anak sebaiknya tidak terganggu oleh wabah COVID-19. “Sebaiknya tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Namun tentu saja harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing,” ungkap Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, Sp.A.(K), M.Sc, dalam tayangan langsung di Instagram IDAI, Kamis (2/4/2020).

Bila memang kondisinya tidak memungkinkan, vaksinasi bisa ditunda dulu. Tidak ada batasan waktu, berapa lama maksimal waktu penundaan. “Yang penting begitu sudah bisa dilakukan, segera bawa anak untuk vaksinasi,” tegas Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Padjajaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung ini.

 

Yang perlu diperhatikan saat membawa anak untuk vaksinasi

Alangkah baik bila vaksinasi bisa dilakukan sesuai jadwal. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan saat membawa anak untuk vaksinasi di wabah COVID-19, agar anak tetap aman? Berikut ini tipsnya.

 

Anak sehat

“Pertama, bayi harus sehat untuk mendapat vaksinasi,” tegas Prof. Cissy. Ibu atau siapapun yang mengantar anak, juga harus sehat agar tidak mudah tertular virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

 

Cukup satu orang yang mengantar

Kadang, tidak hanya ibu yang membawa anak untuk vaksinasi. Ayah, pengasuh, atau nenek, ikut mengantar. Selama wabah COVID-19, sebaiknya cukup satu orang saja yang mengantar. Bayi tidak bisa memakai masker, tapi pengantar sebaiknya memakai masker selama berada di tempat vaksinasi.

 

Hindari kerumunan

Hindari antrean dan kerumunan. Selama menunggu giliran, bisa tunggu di mobil seandainya ruang tunggu tidak terlalu luas. Bila menunggu di rung tunggu, ingat, beri jarak 1-2 m dengan orang lain. Dan, hindarilah mengobrol dengan pengunjung lain selama menunggu.

 

Tunggu 30 menit setelah vaksinasi

Ini adalah ketentuan umum vaksinasi, tidak hanya saat COVID-19. “Vaksinasi apapun, ke berapapun, harus tunggu 30 menit, karena dikhawatirkan terjadi reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis,” papar Prof. Cissy.

Waktu menunggu tidak boleh ditawar kurang dari 30 menit. Bila setelah 30 menit tidak ada reaksi apa-apa, bisa dipastikan aman dan tidak ada reaksi anafilaksis. “Setelah itu langsung pulang, jangan mampir ke mana-mana,” tambahnya.

 

Segera bersih-bersih

Sampai di rumah, segera rendam pakaian anak, gendongan, dan pakaian ibu ke dalam ember berisi detergen. Lalu, cucilah wajah dan tangan anak dengan air dan sabun bayi, atau minimal dengan tisu basah. Bila memungkinkan, mandikan anak.

 

Memilih tempat vaksinasi

Pemilihan tempat vaksinasi pun perlu dipilih dengan cermat. Selain harus bersih, perhatikan hal-hal ini.

 

Pastikan tempat vaksinasi buka

Selama wabah COVID-19, beberapa fasilitas kesehatan yang memberi layanan vaksinasi tutup. Untuk itu, pastikan dulu bahwa fasilitas kesehatan yang dituju, buka. “Sebaiknya telepon atau pastikan dulu. Bayi jangan dibawa mondar-mandir, kasihan,” ujar Prof. Cissy.

Setelah dipastikan bahwa tempat vaksinasi buka, buatlah janji, jam berapa. Dengan cara ini, Anda dan Si Kecil tidak perlu menunggu lama, sehingga tidak terjadi antrean panjang, yang akan mengacaukan upaya social distancing.

Seandainya tempat vaksinasi terdekat atau langganan tutup, bisa pindah ke fasilitas lain. “Vaksinasi bisa dilakukan di mana saja. Yang penting, bawa buku vaksinasi anak,” imbuhnya.

 

Tersedia ruang tunggu yang luas

Tentu, ini sangat penting untuk social distancing. Bila ruang tunggu kecil, penunggu akan saling berdekatan, dan ini bisa berbahaya. Bagi yang membawa mobil sendiri, bisa menunggu antrean di mobil. Namun setelah vaksinasi, harus menunggu 30 menit. Untuk hal ini, sebaiknya menunggu di ruang tunggu dokter, sehingga seandainya ada reaksi yang tidak diinginkan, bisa segera ditangani.

 

Layanan vaksinasi terpisah dengan anak sakit

Lebih praktis dan mudah bila membawa anak ke klinik khusus vaksinasi. “Tapi kalau bukan, maka pelayanan antara vaksinasi dengan anak yang sakit harus terpisah,” ujar Prof. Cissy. Ini sangat penting untuk mencegah anak tertular penyakit dari anak sakit, khususnya di masa wabah seperti ini.

 

Tersedia fasilitas cuci tangan

Mencuci tangan adalah salah satu upaya terpenting dalam mencegah penularan SARS-CoV-2. “Paling baik bila di tempat vaksinasi ada wastafel, sehingga bisa cuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” ucap Prof. Cissy. Seandainya tidak ada wastafel, minimal disediakan hand sanitizer. Cucilah tangan saat masuk dan sebelum meninggalkan tempat tersebut.

____________________________________________

Ilustrasi: Baby photo created by freepik - www.freepik.com