Anak dengan alergi susu sapi (ASS) memiliki sistem imun yang lebih sensitif, membuatnya lebih gampang sakit. Selama pandemi COVID-19 mereka disarankan mendapat asupan vitamin D yang lebih banyak.
Data terakhir yang dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan kasus anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes, Ketua UKK Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak termasuk kelompok rentan teinfeksi virus corona. “Apalagi anak-anak dengan alergi susu sapi karena memiliki imunitas yang lebih sensitif dibandingkan anak lainnya,” katanya.
Ia menambahkan selama pandemi COVID-19 ini anak dengan ASS memerlukan perlindungan ekstra untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Selama ini vitamin C lebih banyak dikenal sebagai peningkat sistem imun.
“Tetapi selain vitamin C yang banyak ada di buah dan sayur, penderita alergi susu sapi membutuhkan lebih banyak vitamin D,” terang Prof. Budi dalam seminar Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, Senin (29/6/2020). “Jika anak-anak bermain, bermainlah di luar ruang agar terpapar sinar matahari yang dikenal sebagai sumber vitamin D untuk meningkatkan daya tahan tubuh.”
Sinar UV (ultraviolet) dalam dalam sinar matahari berperan mengaktifkan provitamin D3 yang tersimpan di kulit. Vitamin D sendiri memiliki molekul aktif, yakni kalsitriol, yang berperan dalam metabolisme menyerap kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh.
American Journal of Clinical Nutrition (2010) menyatakan vitamin D membantu mengurangi kecenderungan seseorang terserang selesma dan influenza. Peran vitamin D dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang optimal sangat kompleks. Diketahui terdapat reseptor vitamin D dan enzim pengaktif pada permukaan semua sel darah putih.
Sebuah analisis tahun 2017 juga menyatakan mengonsumsi suplemen vitamin D mengurangi kemungkinan infeksi saluran napas hingga 42%, pada orang dengan kadar 25-hydroxyvitamin D rendah (< 25ng/mL).
Selain itu ditambahkan oleh Prof. Budi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menjaga daya tahan si kecil :
- Anak dengan alergi protein susu sapi harus tetap mendapatkan nutrisi lengkap dan seimbang.
- Pantau tumbuh kembang si kecil berdasarkan kurva pertumbuhan.
- Lakukan imunisasi sesuai jadwal, jangan ditunda, untuk mencegah wabah penyakit lain yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi setelah pandemi COVID-19.
- Anak tetap disarankan melakukan aktivitas fisik seperti biasa, dengan mengusahakan aktivitas di luar rumah.
- Selam pandemi COVID-19 ajarkan anak untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer, menggunakan masker dan menjauhi kerumunan. (jie)
Baca juga : Nutrisi Tepat Untuk Anak Dengan Alegi Susu Sapi Saat Pandemi