Susu Formula Ditarik usai Kasus Bayi Meninggal, Bahaya Infeksi Cronobacter
susu_formula_ditarik_infeksi_Cronobacter

Beberapa Susu Formula Ditarik dari Pasaran di AS usai Kasus Bayi Meninggal, Ini Bahaya Infeksi Cronobacter

Belum lama ini, beberapa merk susu formula bubuk ditarik dari pasaran di Amerika Serikat (AS), menyusul laporan kematian seorang bayi. Diduga, kematian disebabkan oleh infeksi bakteri Cronobacter sakazakii. Bahaya infeksi Cronobacter sakazakii memang tidak main-main bagi bayi.

Produk susu yang dimaksud yaitu Similac PM 60/40. Produsen susu Abbott Nutrition telah menarik kembali kaleng dan wadah Similac PM 60/40. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), susu formula yang ditarik tersebut diedarkan ke AS dan Israel. Sebelumnya, Abbott Nutrition juga telah menarik dua merk susu formula lainnya, yaitu Alimentum dan EleCare.

Penarikan ketiga jenis susu formula dilakukan menyusul laporan beberapa konsumen yang menyatakan bahwa bayi mereka mengalami infeksi akibat susu formula tersebut. FDA pun segera melakukan penyelidikan, yang meliputi total lima laporan. Yaitu empat laporan infeksi Cronobacter sakazakii dan satu infeksi bakteri Salmonella Newport. Belakangan, seorang bayi lagi meninggal akibat kasus infeksi yang dilaporkan, sehingga total ada dua orang bayi yang meninggal dunia.

Penyelidikan oleh FDA masih terus berjalan. Pada 17 Februari lalu, FDA telah mengeluarkan peringatan agar konsumen tidak menggunakan susu formula dengan ketiga merk di atas, yang diproduksi di fasilitas Abbott di Sturgis, Michigan (AS). Ketiga susu formula tersebut telah ditarik dari pasaran di AS, dan langkah serupa juga telah dilakukan oleh Singappura.

 

Susu Formula Ditarik dari Pasar AS, Bagaimana di Indonesia?

Dalam lamannya (www.pom.go.id), BPOM menyebutkan bahwa produk formula dengan nama dagang Similac, Alimentum, dan EleCare yang dimaksud dalam peringatan FDA, tidak diedarkan di Indonesia.

Similac yang beredar di pasar Indonesia bukanlah Similac PM 60/40, melainkan Similac Pelengkap Gizi Air Susu Ibu (Human Milk Fortifier). Sebagai informasi, Similac PM 60/40 diperuntukkan bagi bayi yang membutuhkan asupan mineral rendah, termasuk bayi dengan fungsi ginjal yang terganggu. Berbeda dengan Similac Pelengkap Gizi ASI, yang bukan merupakan susu formula.

Pelengkap Gizi ASI adalah suplemen nutrisi berbentuk bubuk, yang bisa ditambahkan ke ASI yang sudah diperah, dan akan menyatu ke dalamnya. Bubuk tersebut mengandung tambahan kalori, protein, dan beberapa vitamin esensial untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi.

Pelengkap Gizi ASI bisa diberikan kepada bayi yang lahir kurang dari 32 minggu kehamilan, dan/atau memiliki berat badan lahir <1.500 gr, dan mendapat ASI. Pemberiannya harus atas resep dokter, dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter spesialis anak.

Kendati Similac yang ditarik di pasaran berbeda dengan yang di Indonesia, PT Abbott Products Indonesia tetap melakukan penarikan sukarela terhadap Similac Pelengkap Gizi ASI yang beredar di Indonesia. Baik dari tingkat distributor, hingga konsumen. Hal ini dilakukan atas dasar prinsip kehati-hatian.

 

Bahaya Infeksi Cronobacter Sakazakii bagi Bayi

Infeksi oleh bakteri Cronobacter sakazakii terbilang jarang, tapi begitu terjadi, bisa mematikan; khususnya pada bayi baru lahir. Bayi yang baru berusia beberapa hari atau minggu memang rentan mengalami infeksi. Bahaya infeksi Cronobacter sakazakii meliputi infeksi darah (sepsis), atau menyebabkan meningitis (radang selaput otak dan selaput tulang belakang).

Gejala infeksi Cronobacter sakazakii pada bayi antara lain: demam, tidak mau menyusu, menangis, dan lemas. Gejalanya memang tidak spesifik. Ada baiknya lebih waspada bila si Kecil mengalami gejala-gejala seperti itu.

Bayi yang lahir prematur, memiliki penyakit tertentu, atau mendapat pengobatan yang bisa menurunkan imunitas tubuh (misalnya kanker), lebih berisiko mengalami sakit akibat infeksi Cronobacter sakazakii. Juga bayi berusia dua bulan atau kurang.

Kejadian susu formula ditarik dari pasaran, memang membuat was-was. Namun tidak perlu juga ketakutan berlebihan. Bila memungkinkan, sedapat mungkin, berikanlah ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dilanjutkan hingga 2 tahun. ASI sudah terbukti aman, dan merupakan makanan terbaik bagi bayi. Ibu yang karena satu dan lain hal tidak bisa menyusui jangan berkecil hati. Berkonsultasilah dengan dokter anak mengenai pemilihan susu formula yang sesuai dengan kondisi si Kecil. (nid)