Tidak Hanya Ibu, Kulit Bayi pun Butuh Skincare Lho!

Tidak Hanya Ibu, Kulit Bayi pun Butuh Skincare Lho!

“Tadinya saya pikir kulit anak gak perlu perawatan. Ternyata salah,” ungkap Sandra Dewi. Putra pertamanya, Rapha (3 tahun) tidak punya masalah kulit. Namun si Adik, Mikha (1 tahun) ternyata memiliki dermatitis atopik (DA). Usia 2 bulan, mulai muncul ruam merah dan bentol-bentol di pipi Mikha. “Aku baru tahu, ternyata kulit anak yang seperti ini harus dikasih pelindung seperti losion. Jadi bukan cuma mamanya, bayi pun butuh skincare,” lanjut Sandra.

Menurut dr. Armansjah Dara Sjahruddin, Sp.KK, DA adalah masalah kulit yang paling sering terjadi pada anak. Umumnya, anak DA memiliki riwayat alergi di keluarga. “Misalnya ada riwayat asma di keluarga, biasanya kulit anak menderita atopik. Hampir 90% anak atopi, orang tuanya ada asma,” ujar dr. Dara, dalam peluncuran MOMAMI Baby Care secara daring, Kamis (21/1/2021).

DA memang umumnya akan hilang sendiri di usia 5-6 tahun, tapi bukan berarti kulit bayi yang menderita DA tidak perlu dirawat. Ruam merah pada DA sangat gatal. Si Kecil bisa menggaruk-garuk, dan akhirnya luka bahkan bisa saja terjadi infeksi.

Bayi pun butuh skincare

Secara umum, kulit bayi lebih tipis ketimbang orang dewasa. “Lapisan terluar kulit yakni stratum korneum yang berfungsi menahan penguapan air, lebih tipis pada bayi, sehingga cairan lebih mudah menguap, membuat kulit bayi mudah kering,” tutur dr. Dara. Kondisi ini membuat kulit bayi cenderung lebih sensitif, dan mudah mengalami iritasi.

Pada bayi yang memiliki DA, kondisi kulitnya lebih sensitif lagi. Skin barrier pada anak DA terganggu, dan ikatan jaringan kulitnya lebih renggang. Kotoran jadi lebih mudah masuk, sehingga kulit lebih mudah lagi teriritasi. Jaringan yang renggang ini harus diberi pelindung, seperti losion. Untuk itu selain dibersihkan, kulit bayi pun butuh skincare; terlebih anak dengan DA yang kulitnya lebih sensitif.

Bayi pun butuh skincare, tapi skincare seperti apa skincare yang disarankan? “Bentuknya bisa bermacam-macam. Ada losion, gel, oil, sampai yang kekinian seperti yogurt. Untuk kandungannya, pilih yang menutrisi kulit, misalnya aole vera dan royal jelly,” papar dr. Dara. Intinya, produk skincare harus bisa meningkatkan dan memelihara kelembapan kulit bayi. “Kulit harus selalu lembap. Kelembapan akan memperkuat skin barrier, dan menjadi proteksi bagi kulit bayi,” tegas dr. Dara.

Skincare bayi dengan berbagai bahan alami bisa dijadikan pilihan. Tentu tidak sekedar alami, harus tetap cermat memilih yang sudah lulus uji dermatologis, dan memiliki izin edar dari BPOM. Produk yang hipoalergenik, dan bebas bahan kimia berbahaya, tentu lebih baik lagi. Menurut dr. Dara, produk yang bebas paraben dan bebas SLS lebih aman. “SLS dan paraben adalah dua bahan kimia yang bisa menimbulkan iritasi dan reaksi alergi pada kulit,” ujarnya.

Ia melanjutkan, ruam merah adalah tanda alergi yang pertama kali muncul, dan paling mudah dikenali. Ruam karena alergi biasanya tidak langsung hilang, melainkan bisa menetap hingga 1-2 hari. “Kalau gejala tidak juga hilang sampai dua hari, sebaiknya bawa ke dokter,” ujarnya.

Merawat kulit anak dengan atopik

Memiliki anak dengan DA sempat membuat Sandra Dewi stres. Hampir tiap malam ia menangis, melihat Mikha yang tersiksa dengan ruam kulit. “Saya sampai bertanya-tanya, apa sprei saya kotor. Padahal dalam seminggu, saya tiga kali ganti sprei. Rumah juga bersih, lantai selalu dipel. Ternyata memang kondisi kulit Mikha yang berbeda,” ujarnya.

Setelah tahu bahwa Mikha memiliki DA, Sandra paham bahwa kulit bayi pun butuh skincare. “Jadi, membersihkan kulit saja tidak cukup, tapi juga harus dikasih proteksi,” ucap Sandra. Sandra membiarkan kedua anaknya bermain bebas di taman atau halaman, yang penting kulit diproteksi dulu. Selesai main atau makan, wajah dan kulit langsung dibersihkan, dan setelahnya dioleskan cream, losion atau sejenisnya.

Sandra girang sekali ketika MOMAMI meluncurkan 8 rangkaian produk skincare untuk bayi dan anak. Favoritnya adalah Bouncy Baby Yogurt, untuk melembapkan can mencegah kulit kering, serta membantu mengatasi iritasi ringan. “Ini paling penting untuk kulit sensitif. Aku juga suka karena gak lengket, dan cepat meresap ke kulit. Kulit anak-anak jadi mulus banget dan lembut,” lanjut Sandra.

Ia mengingatkan, kulit anak dengan DA harus dirawat dengan losion. “Sebenarnya kan kulit Mikha sensitif, tapi karena perawatannya benar, jadi mulus dan glowing. Di balik kulit anak yang flawless, ada ibu yang berjuang,” ujarnya sambil tertawa. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Baby photo created by javi_indy - www.freepik.com