“Usia 35 tahun, tekanan darah dan kolesterol tinggi, tidak terlalu gemuk. Dipikir baik-baik saja, tetapi terkena stroke, separuh badan lumpuh.”
“Stroke kedua di usia 36 tahun. Ada riwayat pasang ring, penyumbatan pembuluh darah, diabetes, kolesterol dan tensi tinggi. Juga punya gangguan ginjal. Tetapi setelah dilatih pelan-pelan ia mulai bisa bekerja, olahraga ringan.”
Kedua kasus stroke usia muda ini adalah sekelumit gambaran yang terjadi di masyarakat. Semakin banyak orang usia muda yang mengalami stroke. Padahal 84% penyakit ini bisa dicegah, termasuk dengan mengonsumsi vitamin dan mineral tertentu.
Dr. Vito A Damay, Sp.JP(K), M.Kes, staf pengajar di Departemen Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan menjelaskan penyebab umum stroke (baik stroke perdarahan atau sumbatan) adalah hipertensi atau kolesterol tinggi.
“Pada stroke perdarahan juga bisa karena pecah pembuluh darah akibat kelainan bawaan. Stroke perdarahan itu fatal, entah cacat atau meninggal. Sementera stroke sumbatan mulai dari hipertensi, kolesterol hingga gangguan jantung, misalnya fibrilasi atrium (gangguan irama jantung), atau penyakit jantung bawaan,” katanya, dalam seminar awam Waspadai Stroke Pada Usia Produktif, Rabu (6/10/2021).
Faktor yang berpengaruh
Kemudahan memperoleh makanan saat ini berperan besar meningkatkan risiko stroke usia muda. Selain itu, pandemi membuat orang semakin tidak bergerak: bekerja di rumah (bahkan di kamar tidur), jam kerja tidak jelas, takut beraktivitas fisik di luar rumah, hingga aktivitas lebih kerap dihabiskan di depan TV atau gawai.
Dr. Vito menerangkan sering begadang, baik karena tuntutan pekerjaan atau nonton film di Netflix, bisa menyebabkan hipertensi. Cahaya (dari gawai atau lampu kamar) akan memaksa otak tetap terbangun.
Normalnya mulai pukul 9 malam tekanan darah dan detak jantung akan turun, hormon relaks (melatonin) mulai keluar untuk menyiapkan kondisi tidur. Begadang akan membuat tubuh tetap siaga, hormon stres (kortisol) tetap tinggi, tekanan darah tetap tinggi.
“Penderita hipertensi berisiko stroke perdarahan. Pembuluh darah yang sudah tipis dikasih tekanan terus. Seperti balon yang ditiup terus, lama-lama meledak,” kata dokter yang praktik di RS Siloam Lippo Village, Tangerang ini.
Saat terjadi pecah pembuluh darah otak (stroke perdarahan) penderitanya akan mengalami sakit kepala hebat, bahkan sampai pingsan.
Vitamin ini cegah stroke usia muda
Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk memperbarui sel-sel tubuh, termasuk otak yang terpakai (menua). Sel-sel wajib dijaga melalui asupan nutrisi agar bisa beregenerasi.
“Makanan harus bergizi, tidak bisa hanya sebatas kenyang. Tubuh itu bagaikan bangunan yang strukturnya berbeda-beda, tidak bisa dari besi semua. Sama seperti orang makan, tidak bisa nasi semua atau daging semua. Kita juga perlu vitamin dan mineral,” urai dr. Vito.
Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat, sehingga mengonsumsi vitamin yang bisa menjaga fungsi saraf menjadi sangat penting. Vitamin B kompleks dikenal sebagai vitamin saraf. Selain itu perlu dilengkapi dengan vitamin C, E dan zinc.
Secara khusus, lanjut dr. Vito, vitamin B1 (tiamin) selain penting dalam pembentukan energi, juga menjaga fungsi sistem saraf, jantung dan otot bekerja baik. Penelitian menjelaskan tiamin bermanfaat untuk memperbaiki fungsi kognitif otak, terutama pada penderita Alzheimer.
Vitamin B2 (riboflavin) terbukti mampu mengurangi keluhan sakit kepala migrain. Studi di Humboldt University of Berlin, Jerman, menemukan bahwa konsumsi riboflavin dosis tinggi dapat mengurangi gejala dan mempersingkat durasi migrain.
Sementara asupan vitamin B6 (piridoksin) akan meningkatkan produksi hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga organ tubuh bisa bekerja optimal. Manfaat vitamin B6 yang utama adalah membantu menguatkan fungsi otak dan daya ingat. Menurut University of Maryland Medical Center, vitamin B6 diperlukan untuk membuat neurotransmitter atau bahan kimia pembawa sinyal dari satu sel saraf ke sel lainnya.
“Kita juga butuh vitamin C yang adalah antioksidan untuk mengurangi peradangan. Ketika kita menjadi perokok pasif kemungkinan kena penyakit pembuluh darah naik 3x. Vitamin E juga mencegah peradangan tetapi lebih banyak di dalam metabolisme sel, mengganti sel rusak menjadi baru,” urai dr. Vito.
Sementara zinc, selain penting untuk imunitas, juga menjaga otak dengan cara mengatur komunikasi antarsel otak (neuron). Komunikasi neuron yang lancar dibutuhkan agar kemampuan belajar dan mengingat lebih baik.
“Diet yang benar bukan tidak makan, diet itu pengaturan makan yang benar. Kalau makan benar, tidur juga benar, ketika bangun akan lebih segar, karena sel-sel dan saraf-sarafnya diganti baru. Risiko stroke usia muda juga dikurangi,” pungkas dr. Vito. (jie)
_____________________________________________________________________
Ilustrasi: Gerd Altmann from Pixabay