vaksinasi untuk lansia sudah mulai dilakukan dan aman

Vaksinasi untuk Lansia Aman

Mira, siswi kelas 9 SMP, beserta ayah dan ibunya menyambut antusias vaksinasi untuk mereka yang berusia >60 tahun. “Kakek dan nenek sudah ayah daftarkan lewat online ke Puskesmas,” ujar ayah Mira. Vaksinasi untuk lansia (60 tahun) dapat diberikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan ijin penggunaan darurat (emergency use of authorization / EUA), 15 Februari 2021. BPOM sangat hati-hati dalam mengeluarkan ijin penggunaan darurat, karena uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat, hanya untuk usia 19 – 59 tahun; tidak melibatkan subyek uji kelompok di atas 60 tahun.

Ijin EUA dikeluarkan setelah BPOM mempelajari data hasil uji klinis fase 1 – 2 di China dan fase 3 di Brazil terhadap lansia. Menurut Juru Bicara BPOM, Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, uji klinis terhadap 400 lansia di China dan 600 lansia di Brazil menunjukkan, vaksin Coronavac produksi Sinovac yang diberikan 2 dosis vaksin dengan jarak 28 hari, menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik. Yaitu, sereconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96%.

Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, vaksinasi untuk lansia termasuk yang diprioritaskan, mengingat banyaknya korban yang meninggal terinfeksi Covid-19, pada kelompok usia >60 tahun. Prioritas diberikan kepada tenaga kesehatan (Nakes) berusia >60 tahun. Mereka adalah para dokter senior dan banyak yang sudah bergelar professor.

Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menunjukkan, angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok usia lanjut cukup tinggi, sekitar 47,3 persen. Adapun data Kementerian Kesehatan menyebutkan, persentase lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia sekitar 10 persen, sementara yang meninggal sampai 50 persen.

Pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia berjalan paralel dengan lansia tenaga kesehatan (Nakes). Lansia akan menerima 2 dosis vaksin, dalam selang waktu 28 hari. Dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus ke dalam tubuh. Vaksin dosis kedua sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin, sehingga antibodi yang telah terbentuk makin kuat dan optimal.

 “Pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan usia lanjut, karena mereka memiliki risiko ganda; profesi mereka rawan terpapar COVID-19, dari sisi usia (>60 tahun) juga rentan,” kata Menkes Budi Sadikin. Vaksinasi untuk kelompok lansia diharapkan bisa menekan kematian dan mengurangi tekanan terhadap rumah sakit. Menkes Budi optimistis, langkah ini dapat memperkecil kerentanan lansia terhadap penularan virus, sehingga mengurangi beban penanganan pasien di RS.

Tentang keamanan vaksin untuk lansia, pengalaman Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban cukup menarik. Katanya lewat instragram, “Di awal vaksinasi dibolehkan untuk lansia, saya dinyatakan belum layak, karena usia lanjut dan ada riwayat operasi jantung bypass, menderita diabetes dan hipetrtensi. Berdasar bukti-bukti ilmiah, kalau diabetes dan hipertensi terkontrol akhirnya dibolehkan . Jantung? Saya olahraga teratur. Maka, bismillah dan vaksinasi berjalan lancar. Alhamdulillah.” (sur)

_______________________________________________________________

Ilustrasi: Medical photo created by freepik - www.freepik.com