Vaksin saja Tidak Cukup, Lakukan juga 6 Langkah Berikut Ini untuk Melindungi Diri dari COVID-19

Vaksin saja Tidak Cukup, Lakukan juga 6 Langkah Berikut Ini untuk Melindungi Diri dari COVID-19

Amerika Serikat (AS) dan benua Eropa tengah menghadapi lonjakan kembali kasus COVID-19, utamanya akibat badai Omicron (B.11529). Padahal, vaksinasi di AS maupun Eropa tinggi. Namun di sisi lain, kita melihat bahwa di sana, masker tidak lagi wajib dipakai di tempat terbuka; hanya wajib di ruang tertutup. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa ternyata vaksin saja tidak cukup untuk melindungi kita dari serangan COVID-19.

Cakupan vaksinasi di AS dosis lengkap sudah mencapai 61%, sedangkan di Eropa, angkanya cukup bervariasi. Beberapa negara seperti Jerman, Inggris dan Norwegia memiliki cakupan >70%. Sayangnya, cakupan vaksinasi yang tinggi tidak bisa sepenuhnya mencegah penularan, bila protokol kesehatan (prokes) tidak lagi dijalankan dengan ketat.

 

Jangan Anggap Enteng Varian Omicron

Ada dugaan, varian Omicron lebih ‘ringan’ karena jarang menimbulkan gangguan kesehatan serius. Namun bukan berarti kita boleh menganggapnya enteng. Faktanya, tidak semua orang yang terkena Omicron hanya mengalami sakit ringan. Di AS pada 3 Januari lalu, >1.400 orang meninggal dunia dan >100.000 orang menjalani rawat inap. “Jangan meremehkan ancaman varian COVID-19 terbaru Omicron. Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujar Head of Medical of Good Doctor Technology dr. Adhiatma Gunawan.

Hal serupa dinyatakan oleh Kepala Kelompok Penelitian Vaksin Mayo Clinic Gregory Poland, MD. Menurutnya, varian baru COVID-19 akan terus muncul bila kita abai menjalankan prokes. “Ini adalah bukti nyata, sekali lagi — bahwa sampai kita memakai masker di dalam ruangan, sampai kita divaksinasi dan di-booster, hal ini akan terus terjadi," ungkapnya, dilansir dari newsnetwork.mayoclinic.com.

Terlebih, ada dugaan bahwa Omicron lebih mudah menyebar 2-6 kali lipat dari varian Delta. Terpenting, segeralah mencari pertolongan medis bila merasakan gejala COVID-19. Kita bersyukur, layanan telemedisin kini telah tersedia secara luas di Indonesia. “Mohon jangan menunggu sampai gejala memburuk baru konsultasi ke dokter, ketika dokter virtual tersedia hanya dengan menekan tombol,” tegas dr. Adhiatma.

 

Vaksin saja Tidak Cukup, Ini Rekomendasi WHO

Selama masih banyak orang yang belum vaksin, dan banyak negara yang cakupan vaksinasinya rendah, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 akan terus bermutasi. Sejauh ini, ada 5 variant of concern (VOC) yang dipantau oleh WHO. Yaitu varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.

Vaksin saja tidak cukup melindungi kita dan keluarga dari ancaman Omicron atau varian lainnya. Berikut ini 6 rekomendasi WHO mengenai langkah paling efektif yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19, di samping vaksinasi.

1. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain

2. Memakai masker yang pas

3. Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi

4. Menghindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai

5. Mengaja tangan tetap bersih

6. Menutup hidung dan mulut dengan lipatan siku ketika bersin dan batuk

 

Kita tidak tahu kapan pandemi COVID-19 akan berakhir. Namun kita sudah melihat betapa vaksin saja tidak cukup untuk memutus penyebaran penyakit ini. Mari jalankan rekomendasi WHO, dan dua poin lagi yang ada dalam prokes 5M kita, yaitu menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Girl photo created by rawpixel.com - www.freepik.com