Probiotik Efektif Membantu Menormalkan Tekanan Darah

Usia Penderita Hipertensi Semakin Muda, Probiotik Efektif Membantu Menormalkan Tekanan Darah

Kasus hipertensi semakin banyak dialami oleh dewasa muda, ya penyakit ini tidak lagi identik sebagai penyakit orang tua. Penderita hipertensi muda yang tidak terkontrol berisiko tinggi mengalami komplikasi stroke, gagal ginjal bahkan kematian.

Hipertensi disebut sebagai silent killer bukan tanpa sebab. Sebagian besar penderitanya tidak merasakan gejala atau keluhan. Penyakit ini laiknya bom waktu, memberi dampak yang sangat besar (serangan jantung atau stoke) ketika ia ‘meledak’ (menimbulkan komplikasi).

Riwayat hipertensi dalam keluarga adalah faktor risiko yang tidak bisa dihindari yang mempengaruhi seberapa besar seseorang mengembangkan hipertensi di usia muda. Penyebab lainnya adalah tingginya faktor risiko tradisional pada orang muda, termasuk obesitas, diabetes, dan penyakit ginjal, meningkatkan risiko terkena hipertensi pada usia muda.

Riset lain oleh Dr. Wanpen Vongpatanasin, dari University of Texas Southwestern Medical Center mengungkapkan bahayanya orang dewasa muda yang mengalami hipertensi sistolik terisolasi (ISH).

Tekanan darah tinggi pada dewasa muda, khususnya ISH, sering dianggap sebagai anomali yang bisa sembuh sendiri. Tekanan darah normal ditunjukkan dengan ukuran 120 (sistolik; tekanan saat jantung memompa) / 80 (diastolik; tekanan saat jantung istirahat).

Disebut menderita hipertensi bila tekanan darah adalah 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Dalam kasus ISH, nilai tekanan darah sistolik lebih tinggi, sementara nilai diastolik dikisaran normal.

Dr. Wanpen dan tim menyimpulkan bahwa orang muda dengan kondisi ini berisiko mengalami kekakuan arteri di masa depan, yang terkait peningkatan risiko stroke, kerusakan ginjal dan otak.

Diet hipertensi

Kabar baiknya adalah hipertensi bisa dicegah dan diobati dengan perubahan gaya hidup dan/atau dengan obat-obatan.

The American Heart Association merekomendasikan setidaknya olahraga intensitas sedang 30 menit, lima kali seminggu efektif membantu menormalkan tekanan darah. Pola makan yang direkomendasikan adalah diet rendah garam, disebut DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Selain rendah garam, metode diet ini juga menitikberatkan pada konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan dan daging tanpa lemak (terutama unggas dan ikan).

Program diet DASH reguler menganjurkan asupan garam tidak lebih dari 1 sendok teh (2.300 mg) per hari. Sedangkan diet DASH versi ketat adalah asupan garam tidak lebih dari ¾ sendok teh (1.500) per hari. 

Jurnal Clinical Cardiology menjelaskan penderita hipertensi yang melakukan diet DASH akan mengalami penurunan tekanan darah sistolik hingga 12 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 5 mmHg.

Probiotik dan hipertensi

Konsumsi probiotik (bakteri baik) tampaknya bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, sehingga bisa digunakan sebagai terapi pencegahan dan tambahan terapi standar.

Sebuah meta-analisa dari 14 penelitian dari tahun 2002 hingga 2019 dilakukan untuk mengevaluasi manfaat probiotik pada tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT) dan glukosa darah pada pasien hipertensi.

Dari 846 penderita hipertensi terjadi penurunan signifikan tekanan darah sistolik (SBP) -2,05 mmHg, tekanan darah diastolik (DBP) -1,26 mmHg, IMT -1,03 dan glukosa darah sebanyak -0,18 mmol/L.

“Meta-analisa kami menunjukkan penurunan SBP dan DBP yang signifikan pada pasien hipertensi, terutama pasien dengan diabetes mellitus, setelah suplementasi probiotik. Selain itu suplemen probiotik memiliki efek menguntukan dalam menurunkan IMT dan glukosa darah,” peneliti menyimpulkan dalam laporan yang dimuat di jurnal Current Hypertension Reports (2020).

Lactobacillus casei strain Shirota (LcS) merupakan salah satu jenis probiotik yang terbukti manfaatnya untuk hipertensi. Riset dilakukan pada 352 komunitas yang tinggal di Jepang (125 pria dan 227 wanita).

Mereka dibagi menjadi dua kelompok: mengonsumsi susu fermentasi mengandung LcS < 3 kali seminggu, dan ≥3 kali seminggu.

Peneliti mendapati kejadian hipertensi selama interval 5 tahun secara signifikan lebih rendah pada mereka yang mengonsumsi LcS ≥3 kali seminggu .

Konsumsi probiotik bersama terapi gaya hidup terbukti efektif mencegah hipertensi dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. (jie)

_____________________________________

Ilustrasi: <a href='https://www.freepik.com/photos/pandemic'>Pandemic photo created by freepik - www.freepik.com</a>