Tips Menyimpan ASI Untuk Wanita Karier | OTC Digest

Tips Menyimpan ASI Untuk Wanita Karier

Para ibu yang merangkap sebagai wanita karir sering kebingungan dalam membagi waktu untuk keluarga dan juga pekerjaan. Terutama jika sang ibu memiliki bayi yang masih membutuhkan asupan ASI.

Kendala muncul saat ibu ingin memberikan ASI eksklusif bagi sang bayi namun kadang cuti melahirkan sudah habis. Jika dalam situasi seperti ini solusi terakhir adalah dengan menyimpan ASI. “ Dua dari tiga ibu yang ingin menyusui merasa kesulitan,” papar dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC, Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia (SELASI).

ASI merupakan makanan yang kaya dengan gizi namun mudah rusak. Karena itu ada tips penyimpanan ASI yang spesifik yang berbeda dengan penyimpanan makanan lainnya. Mulai dari proses memerah ASI, penyimpanan, sampai saat susu tersebut diberikan pada si bayi.

Semua itu agar air susu ibu tetap terjaga kualitasnya dan nilai gizi yang terdapat pada ASI tidak berkurang. Dengan begitu Anda masih bisa bekerja secara maksimal dengan memberikan ASI eksklusif juga.

Berikut beberapa tips menyimpan asi yang mungkin berguna :

  1. Selama 6 bulan bayi sudah terbiasa minum susu langsung dari puting susu ibunya. Jadi pada tahap awal, bayi biasanya tidak mau minum ASI menggunakan dot atau botol susu. Karena itu lakukan pengenalan terlebih dahulu tentang bagaimana cara memakai botol susu. 
  2. Setelah dipompa, segera simpan ASI tersebut di kulkas atau lemari pendingin agar kualitasnya tetap terjaga. Sebaiknya perubahan suhunya bertahap dan tidak terlalu drastis.
  3. Pada kulkas suhu normal daya tahan ASI bisa sampai 3 – 7  hari. Jika disimpan di freezer tahan sampai 8 hari. Usahakan untu tidak menyimpan ASI terlalu lama.
  4. Menyimpan ASI di kulkas sebaiknya memakai botol khusus. Botol susu yang dianjurkan adalah dengan ukuran 25 – 100 ml. Jangan isi botol sampai penuh, cukup 75 % dari volume botol. Simpan ASI dalam botol kaca. “Botol plastik tetap ada pori-porinya. Kuman tetap berisiko masuk,” tegas dr. Wiyarni.
  5. Jika lebih dari satu botol, beri data tanggal dan jam ASI di perah pada botol susu tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui mana yang disimpan terlebih dahulu, maka ASI itulah yang harus diminum lebih cepat oleh bayi.
  6. Jangan bekukan lagi ASI yang telah cair. Dan ASI yang sudah dihangatkan juga tidak boleh dihangatkan lagi. Untuk ASI yang sudah dicairkan hanya tahan 24 jam.
  7. Cairkan ASI secara bertahap, tidak boleh dengan drastis. Misalnya tidak boleh ditaruh di atas wadah air panas atau dimasukkan microwave. Keduanya bisa merusak kualitas ASI.

Menyimpan ASI merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan ketika ingin menjalani program ASI eksklusif. Selamat mencoba.