terapi gizi dan manfaat probiotik untuk bedah digestif

Terapi Gizi Dan Peran Probiotik Untuk Pemulihan Pasca Bedah Digestif

Pemberian gizi/nutrisi yang tepat mutlak diperlukan untuk mempercepat pemulihan pasca operasi digestif, juga agar tidak terjadi komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Penambahan probiotik juga terbukti mengurangi kejadian diare terkait pemberian antibiotik hingga mengurangi nyeri pasca operasi.

Fakta miris di Indonesia menyatakan sebagian besar pasien yang melakukan bedah digestif mengalami kurang nutrisi, berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi. Sebuah riset terbaru dilakukan di tujuh negara di Asia, di antaranya Indonesia, Korea Selatan, India dan Vietnam. Penelitian Nutrition Insights Day (NID) Ini merupakan studi multinasional terbesar yang mengevaluasi kekurangan nutrisi pada pasien bedah di Asia.

Partisipan adalah penderita penyakit saluran cerna (48,7%) dan kanker saluran cerna (45,9%) yang akan melakukan operasi pemotongan usus. Khusus di Indonesia, hasil awal terungkap 76% (3 dari 4) pasien bedah mengalami malnutrisi sedang hingga tinggi.

Studi juga mendapati penyediaan kalori dan protein tidak memenuhi target di lebih dari separuh pasien bedah yang menerima dukungan nutrisi. Malnutrisi pada pasien rawat inap dikaitkan dengan peningkatan morbiditas (kesakitan), biaya perawatan yang lebih tinggi dan mortalitas (kematian).

 

Risiko komplikasi

Kurangnya nutrisi pada pasien rawat inap – khususnya yang melakukan operasi besar – meningkatkan risiko komplikasi seperti penyembuhan luka operasi lebih lama atau tidak menutup, infeksi, dan tirah baring yang lebih lama.

Dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD, FINACS, salah satu peneliti saat pemaparan hasil studi di depan media menjelaskan jika melakukan pemotongan dan penyambungan usus, salah satu komplikasi yang mungkin terjadi – akibat kurang nutrisi – adalah terjadi kebocoran. “Itu yang paling membahayakan,” tegasnya. 

 

Nutrisi dini pasca operasi

Mual, muntah dan gangguan pergerakan usus pasca bedah digestif (saluran cerna) merupakan respons umum terhadap operasi perut. Pemberian makan melalui selang nasogastrik dan pembatasan makan setelah operasi perut besar dapat mempercepat perbaikan fungsi usus, serta mengurangi risiko komplikasi pasca operasi.

Beberapa penelitian menemukan bahwa asupan nutrisi akan membatasi respons metabolik merugikan yang disebabkan oleh pembedahan. Bahkan dalam jurnal Nutricion Hospitalaria (2010) dijelaskan manfaat ini juga terlihat pada individu yang mengalami malnutrisi.

Meskipun kelompok intervensi gizi memiliki jumlah penderita malnutrisi yang lebih tinggi dibanding kelompok puasa, namun pemulihan mereka masih lebih baik. Hal ini terlihat dari masa rawat inap yang lebih singkat dan insiden diare yang lebih rendah.

Megan Melnyk, et al, menjelaskan dimulainya asupan dini pasca operasi digestif juga meningkatkan penyembuhan – misalnya pada operasi penyambungan – dengan meningkatkan aliran darah lokal dan peristaltik usus, sehingga merangsang motilitas usus dan meningkatkan pergerakan usus pasca operasi.

Terlebih lagi penelitian S. J Lewis, di British Medical Journal (BMJ) membuktikan asupan nutrisi dini dalam waktu 24 jam setelah bedah digestif tampaknya mampu mengurangi kolonisasi dan translokasi bakteri, sehingga mengurangi risiko sepsis.

 

Peran probiotik

Sejumlah studi menunjukan peningkatan risiko komplikasi terkait pembedahan, ini berhubungan dengan penekanan fungsi imun dan penurunan fungsi barrier mukosa usus. Serta, perubahan keanekaragamam mikroba usus (hilangnya mikroba yang meningkatkan kesehatan, dan pertumbuhan bakteri patogen yang berlebihan).

Di sinilah pemberian bakteri baik (probiotik) bermanfaat dalam pemulihan pasca operasi (bedah digistif). Sebuah meta analisis dari 34 penelitian membuktikan pemberian probiotik atau sinbiotik (gabungan antara probiotik dan prebiotik) pasca operasi mengurangi kejadian disbiosis (ketidakseimbangan komposisi bakteri baik/jahat di usus). Dan terbukti menurunkan risiko komplikasi infeksi hingga 50%.

Peran probiotik dalam pemulihan pasca bedah yang sudah diketahui adalah antara lain untuk mengurangi infeksi sistemik pasca operasi dan infeksi luka bedah. Juga akan meningkatkan motilitas usus, meringankan rasa sakit pasca operasi, mencegah diare akibat antibiotik dan mencegah kebocoran anastomosis (penyambungan antarpembuluh /organ yang terpisah). 

Salah satu jenis probiotik yang bermanfaat untuk saluran cerna adalah golongan Lactobacillus, termasuk Lactobacillus casei strain Shirota (LcS). Penelitian Samford Wong, dkk, membuktikan minuman susu fermentasi yang mengandung LcS mampu mengurangi kejadian diare terkait antibiotik (AAD); riset ini dilakukan pada pasien cedera tulang belakang (SCI).

Studi yang dipublikasikan di the British Journal of Nutrition itu melibatkan 164 pasien SCI yang rata-rata membutuhkan terapi antibiotik hingga 21 hari. LcS diberikan sekali sehari selama pemberian antibiotik dan dilanjutkan selama 7 hari setelahnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa LcS dapat mengurangi kejadian AAD pada pasien SCI yang dirawat di rumah sakit.

Terkait efek pereda nyeri, LcS terbukti bermanfaat – walau studi tidak dilakukan pada pasien bedah digestif. Riset tahun 2018 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition membuktikan LcS mengurangi rasa sakit setelah patah tulang rusuk tunggal, terutama saat bernapas dalam-dalam, batuk dan membalikkan tubuh, dibandingkan kelompok plasebo.

Riset lain dilakukan oleh Aoki T, Asahara T, dkk, pada 190 pasien gastrektomi (operasi potong lambung). Partisipan mengonsumsi susu fermentasi mengandung LcS sekali sehari selama 4 minggu. Hasilnya LcS mengurangi derajat konstipasi dibandingkan dengan kelompok plasebo. Pada kelompok diare, konsumsi LcS memperbaiki diare, dibandingkan sebelum konsumsi. Tingkat Staphylococcus (bakteri patogen) di tinja juga menurun.

Yakult adalah minuman susu fermentasi yang LcS dalam jumlah optimum yang memiliki sejarah panjang  lebih dari 80 tahun. FDA menggolongkan bakteri L. casei Shirota strain yang aman dikonsumsi oleh semua usia baik pada orang sehat maupun pada subjek yang sedang menerima perawatan, termasuk sebagai pelengkap terapi gizi dalam kasus pasca bedah digestif. (jie)

_______________________________________

Ilustrasi: gpointstudio on Freepik