Beberapa sayuran diketahui tinggi purin, zat sisa yang bisa meningkatkan asam urat, membuatnya dihindari oleh penderita gout (asam urat). Sayur sebabkan asam urat ternyata mitos, dokter menyatakan hal yang sebaliknya.
Sudah sejak bertahun-tahun sayuran hijau dianjurkan sebagai bagian dari pola makan sehat untuk pencegahan berbagai penyakit, terutama terkait sindrom metabolik. Bahkan diet mediterania yang menitikberatkan pada konsumsi sayuran dan kacang-kacangan, selain lemak sehat, diakui sebagai salah satu pola makan tersehat, dan rahasia umur panjang.
Jamur, kacang hijau, bayam, asparagus, kecambah brokoli, kangkung dan kembang kol merupakan sayuran dengan kandungan purin tertinggi. Sehingga kerap dihindari oleh penderita asam urat.
Ternyata sayur bisa sebabkan asam urat adalah mitos, walau sayuran tersebut mengandung purin.
Dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR, dari Siloam Hospital Lippo Village menjelaskan, sayur tidak menyebabkan radang sendi karena asam urat. Bahkan, sayuran merupakan salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penyandang asam urat tinggi.
“Sayur merupakan komponen makanan utama dari pola diet mediterania, pola diet yang banyak diteliti dan dianjurkan sebagai diet anti-inflamasi (antiperadangan),” ujar dr. Sandra dalam Instagram pribadinya.
Ini sejalan seperti penelitian Rongrong Li, et al, yang diterbitkan dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. Peneliti melakukan meta-analisa dari 19 studi kohort dengan ukuran sampel yang memadai, semua melibatkan daging merah, makanan laut, alkohol, fruktosa, produk susu, makanan kedelai, sayuran purin tinggi dan kopi.
Studi tersebut menyimpulkan risiko hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah) dan asam urat berkorelasi positif dengan asupan daging merah, makanan laut, alkohol atau fruktosa. Tetapi negatif dengan produk susu atau makanan kedelai.
“Sayuran tinggi purin tidak menunjukkan hubungan dengan hiperurisemia, hubungan negatif dengan asam urat. Asupan kopi secara negatif terkait dengan risiko asam urat, sedangkan mungkin terkait dengan peningkatan risiko hiperurisemia pada wanita,” tulis peneliti dalam laporannya.
Kenapa terjadi radang setelah makan sayur?
Beberapa orang mungkin mengalami radang sendi setelah makan sayur. Tetapi berdasarkan penelitian di atas bisa ditanyakan: Benarkah yang Anda makan hanya sayur saja? Dan Apakah penyakit asam urat Anda sudah terkendali?
Di banyak kasus kekambuhan radang asam urat, menurut dr. Sandra disebabkan makanan hewani tinggi purin – seperti daging merah, seafood atau jeroan – yang dikonsumsi bersama sayuran.
Sebuah meta-analisa yang diterbitkan di jurnal Nutrients menjelaskan dari beberapa studi lainnya didapatkan penurunan risiko hiperurisemia dan asam urat pada mereka dengan pola makan vegetarian (terutama lakto-vegetarian).
Selain itu serat, vitamin C dan faktor gaya hidup tertentu bekerja sesuai untuk mengurangi pembentukan asam urat pada mereka yang lebih banyak mengonsumsi sayuran, peneliti menyimpulkan.
“Di saat penyakit (asam urat) Anda memang belum terkendali, makanan apapun yang Anda makan akan menimbulkan nyeri,” terang dr. Sandra. “Apakah Anda sudah mengobati kadar asam urat yang tinggi? Sudahkah minum rutin obat asam urat yang diajurkan dokter? Apakah Anda memantau kadar asam urat stabil sepanjang waktu (< 6mg/dl)?”
“Jika belum melakukan itu dan timbul nyeri sendi pada saat makan sayur, ini bukan kesalahan sayur. Penyakit Anda memang belum terkendali.”
Diet dan obat penurun asam urat perlu dilakukan bersama-sama, dilakukan secara kontinyu jangka panjang. Konsumsi obat penurun asam urat jangka panjang juga mencegah komplikasi pembentukan batu ginjal. (jie)