Kejadian alergi banyak di sekitar kita. Di masyarakat negara barat, kacang dikelompokkan sebagai pemicu reaksi berat, bahkan bisa menyebabkan kematian. Studi menunjukkan pemberian probiotik secara terus-menerus dapat mencegah munculnya reaksi alergi kacang.
Riset dilakukan pada anak-anak yang diberikan probiotik sekaligus protein kacang, tiap hari selama 18 bulan. Saat dilakukan pengujian pada bulan ke 19, 80% partisipan dapat mentoleransi kacang tanpa muncul gejala alergi. Setelah 4 tahun, 70% responden dapat bertahan pada efek kacang tanpa efek samping yang berbahaya.
Dilansir dari bbc.com, pemimpin studi, Prof. Mimi Tang, dari Murdoch Childrens Research Institute in Melbourne, Australia, mengatakan, separuh responden tetap mengonsumsi kacang secara reguler, sedangkan lainnya hanya sesekali.
“Bagian terpenting dari penemuan ini adalah anak-anak dapat makan kacang seperti anak lain yang tidak memiliki alergi, dengan efek yang masih bisa ditoleransi. Terlindungi dari efek negatif alergi kacang,” ujarnya.
Tim peneliti menggunakan bakteri baik (probiotik) Lactobacillus rhamnosus. Probiotik golongan ini telah lama diasosiasikan mampu mencegah beberapa gejala alergi tertentu. Studi yang dilakukan Prof. Tang dan kolega ini, diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet Child & Adolescent Health.
Peneliti dari Australia ini hendak melihat apakah metode ini dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak penderita alergi. Tercatat lebih dari 250 juta jiwa di seluruh dunia mengalami alergi makanan; jumlah ini 3 kali lebih banyak dibanding 20 tahun lalu. (jie)
Baca juga: Deteksi Alergi Spesifik dengan Bioresonansi