pertolongan pertama bila anak menelan benda asing
pertolongan pertama bila anak menelan benda asing

Pertolongan Pertama Bila Anak Menelan Benda Asing, Manfaatkan Bahan Dari Dapur

Bayi biasa memasukkan ke mulut benda kecil ke mulut. Bukan untuk dimakan, tetapi ini sebagai proses ia mengenali barang-barang di sekitarnya. Celakanya benda-benda tersebut rawan tertelan. Tetapi untungnya bahan-bahan dari dapur bisa membantu mencegah terjadinya cedera parah.

Setiap hari di AS terjadi kasus anak menelan benda asing, kususnya baterai. Dalam 20 tahun terakhir, kecelakaan berbahaya dan terkadang fatal ini menjadi lebih umum pada anak-anak, bahkan terjadi peningkatan kejadian rawat inap akibat anak-anak menelan baterai kancing. Ini tercatat dalam riset Varga dkk, di jurnal Pediatric Emergency Care.

Anak-anak berusia 6 tahun ke bawah sangat rentan menelan benda asing dan baterai, hingga mengalami komplikasi tersangkut di kerongkongan. Hanya dalam dua jam, baterai yang menyumbat tersebut bisa menyebabkan luka bakar parah.

Permukaannya baterai yang bermuatan negatif bersentuhan dengan jaringan kerongkongan (bersifat konduktor) dalam waktu lama. Kontak tersebut menghasilkan arus listrik dan memecah air di dekatnya menjadi cairan yang sangat korosif.

Bila anak-anak menelan benda asing, khususnya baterai, kemudian tersangkut jangan tunda untuk mencari pertolongan medis, karena baterai yang tersangkut dapat memerlukan pengangkatan endoskopi segera.

Madu dan bahan-bahan sederhana di dapur

Sembari menunggu bantuan datang, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Riset terbaru di Canadian Medical Association Journal menjelaskan madu bisa mencegah dampak buruk akibat anak menelan baterai kancing. Berikan sekitar 10 ml setiap 10 menit untuk anak >1 tahun (hingga enam dosis).

Rekomendasi itu didasarkan riset tahun 2018 pada binatang. Peneliti menggunakan bahan-bahan di dapur yang berbeda, seperti madu, sirup maple, minuman Gatorade atau jus buah, untuk melihat apakah salah satu bahan tersebut mampu memperkecil luka di kerongkongan hewan akibat menelan baterai.

Pada akhirnya, ada dua bahan yang menunjukkan hasil paling optimal: madu dan produk disebut Carafate (versi bermerek dari obat sukralfat) yang dipakai untuk mengobati bisul.

"Pada periode penting antara konsumsi baterai kancing dan pengangkatan endoskopi, konsumsi madu sedini dan sesering mungkin selama di rumah berpotensi mengurangi keparahan cedera dan meningkatkan hasil pasien," tulis peneliti, melansir Sciencealert.

“Komplikasi menelan benda kecil di kerongkongan sangat serius, berisiko tinggi melemahkan bahkan kematian. Studi kadaver dan pada hewan hidup yang kami lakukan mendukung bahwa intervensi dini dengan madu atau obat Carafate jelas lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.”

Peneliti menekankan bahwa perlu segera melakukan tindakan antisipasi, karena anak yang menelan benda kecil, terutama baterai dengan cepat menghasilkan ion hidroksida, apalagi benda tersebut tertahan di kerongkongan.  

Walau madu dinilai bermanfaat pada kejadian anak menelan benda asing, para ahli tetap menekankan untuk segera mencari bantuan medis. Jika benda asing tersebut macet dikerongkongan, ini dikategorikan sebagai keadaan darurat. (jie)