Persiapan vaksinasi COVID-19 ternyata tidak cukup dilakukan satu atau dua hari sebelumnya. Ahli menyarankan untuk mencukupi kebutuhan tidur bahkan dari seminggu sebelum vaksinasi.
Kurang tidur akan menyebabkan banyak masalah. Dari sisi kesehatan mental (psikologis) bisa berdampak menyebabkan penurunan performa, waktu reaksi akan melambat, meningkatkan risiko kegelisahan bahkan depresi.
Kurang tidur telah diteliti bisa menurunkan sistem imun, selain itu juga sebagai faktor independen penyebab hipertensi. Ini perlu dicatat karena keduanya mempengaruhi hasil vaksinasi.
Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran Jakarta menegaskan tidur sangat penting untuk tubuh. Hanya saat tidur lah sistem imun bisa bekerja optimal. Ia mengibaratkan tidur adalah ‘rantai’ yang akan menghubungkan (mengikat) antara tubuh dan kesehatan.
Tidur yang cukup, yakni 7-9 jam, diperlukan sebagai persiapan menjelang vaksinasi COVID-19 setidaknya seminggu sebelum vaksinasi. Alasannya agar sistem imun bekerja optimal.
“Riset tentang efek kurang tidur pada vaksinasi dibandingkan sebelum vaksinasi menyatakan, pada mereka yang kurang tidur (hanya tidur <4 jam) setelah vaksin muncul respons imun rendah. Sedangkan pada yang tidur cukup 7-9 jam munculnya antibodi jauh lebih baik,” terang dr. Andreas, pada acara Virtual Media Briefing dalam rangka memperingati World Sleep Day 2021.
Dengan kata lain pada mereka yang kurang tidur, antibodi khusus COVID-19 akan muncul lambat, jumlahnya pun jauh berkurang dibanding mereka yang cukup tidur.
Studi lain mengatakan durasi tidur yang pendek, atau efisiensi tidur buruk menyebabkan orang lebih mudah terinfeksi rhinovirus, penyebab flu.
Dr. Andreas menjelaskan, kurang tidur akan meningkatkan hormon stres dan meningkatkan inflamasi (peradangan). Pada pasien COVID-19, inflamasi – salah satunya akibat akibat kurang - tidur bisa memperburuk badai sitokin.
Tanda-tanda seorang sudah cukup tidur sangat mudah dikenali: bila saat bangun tubuh terasa segar. Sebaliknya bila kita kurang tidur atau memiliki gangguan tidur tubuh memberikan reaksi seperti kurang konsentrasi, mood (suasana hati) buruk, stres, libido menurun, dan kerap terjadi kecelakaan / cedera saat bekerja.
“Bahkan berkendara dalam kondisi mengantuk lebih berbahaya dari mabuk,” tegas dr. Andreas.
Itu sebabnya Anda perlu mencukupi kebutuhan tidur, sebagai persiapan sebelum vaksinasi COVID-19. (jie)
Baca juga: Gangguan Tidur Coronasomnia Semakin Banyak Dialami Selama Pandemi, Bagaimana Mengatasinya?