perlindungan vaksin influenza untuk anak dan lansia

Perlindungan Vaksin Influenza, untuk Anak hingga Lansia

Kita sering kali menganggap enteng penyakit flu, dan menganggapnya tidak mematikan. “Padahal sebenarnya, awal mula gangguan pernapasan adalah infeksi saluran napas atas (ISPA), yang bisa disebabkan oleh influenza,” ungkap Dr. dr. Dian Pratamastuti, Sp.A, dokter spesialis anak dari National Hospital, Surabaya. Perlindungan vaksin influenza penting bagi anak dan kelompok rentan seperti orang lanjut usia (lansia).

Ia melanjutkan, influenza atau flu bukanlah virus yang bisa diremehkan. “Virus flu sangat ahli bermutasi, yang dapat menyebabkan penyakit parah hingga kematian,” tegasnya, dalam webinar bertajuk Vaksin Influenza, Pahlawan Imunitas Kita, Minggu (20/11/2022).

Di masa lampau, influenza telah menyebabkan beberapa kali wabah. Misalnya saja Flu Rusia (1889 – 1890) yang merenggut nyawa 1 juta orang, Flu Asia (1957 – 1958) yang menyebabkan 2 juta kematian, dan yang paling berat yaitu Flu Spanyol (1918 – 1920) dengan perkiraan korban meningeal dunia hingga 20 juta orang.

Ancaman Influenza

Di masa modern ini, virus influenza tetap jadi ancaman. Di dunia, setiap tahun epidemi influenza diperkirakan menyebabkan 3-5 juta penyakit parah. Tak sampai di situ, sekitar 0,29 – 0,65 juta dikaitkan dengan kematian akibat saluran pernapasan. sebagai negara berkembang, kita perlu lebih waspada karena kematian akibat influenza lebih banyak terjadi di negara berpenghasilan rendah – menengah ketimbang di negara berpenghasilan tinggi.

Anak-anak adalah populasi yang rentan tertular. “Diperkirakan, setiap tahunnya influenza menyerang 20-30% populasi anak, dan hanya 5-10% dewasa,” ucap Dr. dr. Dian. Mengapa demikian? “Sistem imun pada anak-anak masih rendah. Apalagi bila anak kurang nutrisi, atau imunitasnya jelek. Sangat cepat kena flu,” imbuhnya.

Di samping itu, anak-anak juga lebih berisiko mengalami penyakit flu berat. “Anak balita tidak punya kemampuan untuk mengeluarkan dahak, jadi ditelan. Dari batuk pilek, akhirnya dirawat karena bronko-pneumonia. Dari mana? Salah satunya, flu yang tidak ditangani dengan baik,” papar Dr. dr. Dian.

Selain anak, kelompok lain yang juga berisiko terkena flu dan mengalami dampak yang berat yaitu ibu hamil, orang lanjut usia (lansia), mereka dengan penyakit kronis, serta petugas kesehatan.

Perlindungan Vaksin Influenza

Salah satu cara efektif mencegah flu adalah dengan vaksinasi. Perlindungan vaksin influenza tak hanya mencegah flu, tapi juga mencegah gejala berat maupun komplikasi akibat penyakit tersebut. Siapa saja yang membutuhkannya? “Semua orang. Terutama anak-anak, ibu hamil, lansia, mereka dengan kekebalan tubuh rendah, dan tenaga medis,” jelas Dr. dr. Dian. Sebabnya, mereka lebih berisiko terkena flu, atau mengalami dampak berat akibat flu.

Vaksin influenza ada yang berupa virus yang dilemahkan, dimatikan, atau vaksin sub-unit yang hanya mengandung partikel tertentu dari virus yang berfungsi merangsang pembentukan antibodi. “Vaksin ini lebih aman karena tidak mengandung virus hidup. Tidak akan penyebabkan penyakit, lebih jarang menimbulkan demam, dan lebih aman bagi mereka dengan kekebalan tubuh rendah,” imbuhnya.

Berdasarkan galur virusnya, ada dua jenis vaksin influenza. Yaitu vaksin trivalen yang mengandung 3 subtipe virus (2 virus flu tipe A dan 1 tipe B), dan vaksin kuadrivalen yang mengnadung 4 subtipe virus (2 virus flu tipe A dan 2 tipe B). “Vaksin kuadrivalen memberi perlindungan lebih lengkap. Tanyakan pada dokter, vaksin apa yang tersedia. Sebagai pasien berhak bertanya,” ucap Dr. dr. Dian.

Cara dan Syarat Vaksinasi Influenza

Vaksinasi influenza perlu diulang setahun sekali. “Perlindungan vaksin influenza hanya bertahan selama setahun, sehingga harus diulang,” ujarnya. Selain itu, galur/strain virus yang banyak beredar pun berbeda setiap tahun, sehingga setiap tahunnya vaksin akan diperbarui, mengikuti galur virus yang banyak beredar tahun itu.

Vaksin influenza bisa diberikan sejak bayi usia 6 bulan ke atas, hingga akhir hayat. “Pada bayi usia 6 bulan ke atas, diberikan dua suntikan dulu sebagai pembuka. Jadi disuntik satu kali, lalu disuntik lagi empat minggu kemudian. Setelah itu diulang setiap tahun,” papar Dr. dr. Dian. Pada kelompok usia selain bayi, vaksinasi langsung dilakukan 1 tahun sekali, tidak perlu pembuka. Agar tidak lupa, “Jadwalkan saja vaksin di hari ulang tahun.”

Secara umum, ada beberapa syarat untuk melakukan vaksinasi. Pertama, tubuh harus sehat, tidak demam, tidak batuk pilek berat. “Vaksinasi diharapkan membentuk kekebalan tubuh. Kalau dilakukan saat sedang sakit, kekebalan jadi tidak optimal karena sistem imun sedang fokus menyembuhkan penyakit,” terang Dr. dr. Dian.

Syarat lain, keluarga yang tinggal serumah pun harus sehat juga. Terutama untuk vaksinasi bayi dan anak. “Kalau ada anggota keluarga yang sakit, dikhawatirkan anak ketularan, karena daya tahan tubuh anak masih rendah. Nanti habis vaksin malah sakit, karena sebenarnya dia sudah tertular,” ia melanjutkan.

Anak, ibu hamil, lansia, dan kelompok rentan lainnya membutuhkan perlindungan vaksin influenza. Yuk, cegah penyakit pernapasan berat seperti radang paru dengan vaksinasi influenza rutin setiap tahun. (nid)

_______________________________________________

Ilustrasi: <a href="https://www.freepik.com/free-photo/serious-grey-haired-old-man-gets-vacc...">Image by wayhomestudio</a> on Freepik