Alkohol Tidak Turunkan Risiko Serangan Jantung - Malah Sebaliknya
alkohol_tidak_turunkan_risiko_serangan_jantung

Penelitian di 195 Negara, Alkohol Tidak Turunkan Risiko Serangan Jantung - Malah Sebaliknya

Studi yang dipublikasikan di Journal of Internal Medicine menyatakan, konsumsi satu gelas minuman beralkohol/hari, dapat menurunkan risiko serangan jantung 28 persen. Penelitian ini mendukung dua penelitian sebelumnya bahwa orang yang minum alkohol, kesehatannya lebih baik dibanding yang tidak minum. Menurut penelitian tadi, minum alkohol 3-5 kali/minggu tidak membuat tubuh rentan gagal jantung, dibanding yang tidak pernah minum alkohol sama sekali. "Alkohol punya lebih banyak kolesterol baik," ujar peneliti Imre Janszky di laman New York Daily News (25 Februari 2016). Namun jangan senang dulu. Penelitian lain menyebut, alkohol tidak turunkan risiko serangan jantung.

Alkohol Tidak Turunkan Risiko Serangan Jantung - Justru Tingkatkan Risiko Penyakit

Penelitian terbaru menunjukkan hasil sebaliknya. Alkohol tidak turunkan risiko serangan jantung, tapi justru berisiko menimbulkan berbagai penyakit. Penelitian dilakukan di 195 negara, terhadap 2,8 juta kematian prematur/tahun. "Tidak ada takaran alkohol yang aman," ujar Max Griswold, peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation Seattle, Washington, AS, dan penulis utama konsorsium riset terbaru dengan lebih dari 500 ahli.

Studi ini mematahkan studi sebelumnya. "Efek perlindungan alkohol seimbang dengan risikonya," papar Griswold di jurnal medis The Lancet, baru-baru ini. Katanya, risiko kesehatan meningkat sesuai jumlah alcohol yang dikonsumsi. Minum 1 gelas alkohol/hari meningkatkan risiko berkembangnya penyakit 0,5 persen. Minum 2 gelas alkohol/hari, risiko meningkat sampai 7 persen.

Merusak Liver

Konsumsi alkohol dapat merusak hati (liver) dan berisiko menimbulkan berbagai penyakit mematikan. Mengutip NHS, liver merupakan organ tubuh penting. Berfungsi: menyaring racun dari darah, membantu pencernaan makanan, mengatur kadar gula darah dan kolesterol, membantu melawan infeksi dan penyakit. Hati organ hebat karena mampu meregenerasi diri. Alkohol dapat mengurangi kemampuan organ penting ini. Saati mencerna alkohol, beberapa sel hati bisa mati.

Penyalahgunaan alkohol adalah minum alkohol dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Misalnya saat pesta mabuk-mabukan. Alkohol dapat menyebabkan penyakit hati berlemak dan hepatitis alkoholik. Minum alkohol lebih dari batas yang direkomendasikan selama bertahun-tahun, dapat menyebabkan hepatitis dan sirosis.

Penyakit karena Minum Alkohol

Kerusakan hati akibat alkohol bisa memicu penyakit yang fatal. Berikut ini tahapannya.

1. Perlemakan hati (fatty liver/steatosis)

Mengutip Healthline, hal ini disebut penyakit hati akibat alkohol atau alcohol-related liver disease (ARLD). Alkohol menghambat pemecahan lemak, sehingga lemak berakumulasi di hati, terutama pada pecandu berat.

Tidak menimbulkan gejala pada awalnya, terasa ada ketidaknyamanan di area hati, cepat lelah, penurunan berat badan. Kerusakan hati lebih parah, gejala lebih jelas dan serius: kulit dan putih mata menguning (jaundice). Bira tampak pembengkakan pada betis, pergelangan kaki dan telapak kaki karena penumpukan cairan (edema). Perut pun bengkak karena penumpukan cairan (asites).

Gejala lain yaitu suhu tinggi (demam) atau badan menggigil hingga kulit terasa gatal. Juga rambut rontok, ujung jari dan kuku melengkung, telapak tangan merah bernoda, berat badan turun signifikan. Tubuh terasa lemas, terjadi pengecilan otot, linglung, sulit tidur (insomnia), hingga perubahan kepribadian akibat penumpukan racun di otak.

Bisa pula muncul keluhan BAB berwarna hitam, lembek, muntah darah akibat perdarahan internal, mudah berdarah dan memar, sering mimisan, dan gusi berdarah. Kondisi ini dapat diatasi dengan stop minum alkohol beberapa minggu. Atau, stop sama sekali minum alkohol.

2. Hepatitis alkoholik

Jika terus minum alkohol, peradangan hati akan meningkat menyebabkan hepatitis alkoholik. Gejalanya: nyeri di area hati, lelah, hilang selera makan, demam, mual muntah. Perlu mengubah pola makan dan minum obat dokter.

3. Sirosis alkoholik

Terjadi jaringan parut (fibrosis). Bisa muncul komplikasi, seperti: hipertensi portal (tekanan darah tinggi hati), asites (penumpukan cairan di perut), ensefalopati hepatik (kerusakan otak kadar racun dalam darah), dan perdarahan. Akhirnya bisa berujung pada gagal ginjal dan kanker hati. Bila telah terjadi sirosis, maka kerusakan hati yang telah terjadi tidak bisa sembuh. Perawatan hanya untuk meminimallisir kerusakan lebih lanjut.

Minum alkohol tidak turunkan risiko serangan jantung. Malah, bisa muncul berbagai risiko penyakit lain yang mengancam jiwa. Manfaat yang bisa didapat dari alkohol, tidak sebanding dengan risikonya. (sur)

____________________________________________

Ilustrasi: Cold beer photo created by jcomp - www.freepik.com