Sering mengantuk di siang hari? Awas cepat gemuk. Riset yang dipresentasikan di pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies (APSS) ke-25 di Minneapolis, Amerika Serikat, menunjukkan, ngantuk di siang hari mempengaruhi kontrol di otak ketika melihat makanan tinggi kalori yang menggiurkan.
Riset ini melibatkan 12 orang dewasa sehat (laki-laki dan perempuan, usia 19-45 tahun). Mereka menjalani pemeriksaan fMRI (functional magnetic resonance imaging) sambil diperlihatkan gambar makanan tinggi kalori, makanan rendah kalori, dan gambar kontrol berupa tanaman dan batu karang. Hasilnya, ngantuk di siang hari berhubungan dengan penurunan aktivasi di korteks prefrontal, bagian otak yang berperan penting dalam proses respon untuk menghambat keinginan saat melihat gambar makanan tinggi kalori.
Fluktuasi ngantuk yang normal sekali pun, bisa mengubah respon otak yang berperan dalam mengatur asupan makanan, dan dapat memengaruhi pilihan makanan seseorang. Disimpulkan, naiknya angka obesitas yang begitu cepat di berbagai negara boleh jadi berhubungan dengan faktor tidur, respon otak dan perilaku makan.
Studi sebelumnya yang dipublikasi di Neuroreport (2010) menunjukkan, jenis kelamin turut berpengaruh. Ketika melihat gambar makanan tinggi kalori, bagian otak yang terlibat dalam kontrol perilaku dan kesadaran diri pada perempuan, menunjukkan aktivasi yang lebih tinggi ketimbang laki-laki.
Ngantuk di siang hari bisa disebabkan kurang tidur atau tidur malam yang tidak berkualitas. Berbagai penelitian telah membuktikan, kurang tidur menurunkan fungsi otak dan tubuh. Usahakan tidur 7-8 jam tiap malam. Jika kurang, cobalah mencuri waktu di siang hari untuk tidur sebentar. (nid)