Kesehatan kehamilan dan bayi, tidak terlepas dari kondisi ibu sejak sebelum konsepsi. Selama hamil, juga sangat penting bagi ibu untuk mendapatkan berat badan (BB) yang baik dan ideal. “Ada tahapan peningkatan BB yang harus dicapai. Peningkatan BB tidak bisa dirapel,” ujar Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, Sp.GK.
Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) itu menjelaskan, penambahan di trimester 1 hanya sedikit (1,5-2 kg), karena janin belum banyak membesar dalam waktu cepat. “Namun pada masa ini, terjadi pembentukan organ-organ tubuh. Nutrisi yang lebih banyak dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut yaitu mikronutrisi,” jelasnya.
Pada trimester 2 dan 3, barulah penambahan BB ibu lebih banyak. Yaitu 4-6 kg di trimester 2, dan 6-8 kg di trimester 3, untuk ibu dengan BB ideal. “Ingatkan ibu, jangan sampai terjadi kenaikan BB yang berlebihan, karena banyak risikonya,” tegas Dr. dr. Lucy, dalam webinar kesehatan untuk bidan, Kamis (2/6/2022).
Pentingnya Saluran Cerna yang Sehat
“Untuk mendapatkan penyerapan nutrisi dan cairan yang baik, saluran cerna ibu hamil harus sehat,” ucap Dr. dr. Lucy. Seperti diketahui, penyerapan nutrisi terjadi di usus halus. Bila terjadi gangguan pada usus halus, ibu hamil bisa mengalami malabsorbsi dan defisiensi nutrisi.
Usus halus berbentuk seperti tabung, dengan dinding yang berlapis-lapis. Pada dinding bagian dalam, terdapat kumpulan vili yang menyerupai tonjolan-tonjolan. “Nah di permukaan villi terdapat barisan sel selapis dikenal dengan sel enterosit, yang berperan dalam penyerapan nutrisi,” terang Ni Putu Desy Aryantini, S.KM, M.AFH, Ph.D, dari PR Science PT Yakult Indonesia Persada.
Tak hanya berperan dalam penyerapan nutrisi, usus halus juga menghasilkan enzim-enzim yang berfungsi memecah zat gizi menjadi molekul yang lebih kecil lagi, agar bisa diserap. “Tanpa sel-sel epitel usus yang sehat, grup enzim ini tidak bisa bekerja sehingga zat gizi tidak bisa diserap dengan baik,” imbuh Desy.
Peranan Probiotik
Lebih jauh Desy melanjutkan, di sekitar vili banyak terdapat mikrobiota usus. “Mereka berinteraksi dengan usus, dan memengaruhi fungsi usus kita. Juga melindungi usus sehingga bila ada bakteri jahat masuk, tidak langsung menyerang usus,” paparnya.
Selain mikrobiota, pertahanan usus lainnya yaitu lendir/mukus. Saluran cerna yang sehat sangat dipengaruhi oleh kedua hal ini. Menariknya, terdapat gut-barrier function pada keduanya. Yaitu kolaborasi antara bakteri komensal dengan sel-sel usus dan produknya.
Untuk itu, mikrobiota usus harus dipelihara agar tetap sehat dan seimbang. Yaitu proporsi bakteri baik lebih banyak dibandingkan bakteri yang tidak baik. Bila proporsi bakteri patogen lebih banyak, terjadilah ketidakseimbangan, yang disebut ‘disbiosis’. “Pada kondisi disbiosis, bakteri yang tidak baik bisa mendegradasi mukus, menghancurkan sel epitel, dan akhirnya terjadi gangguan penyerapan nutrisi. Kalau sampai terjadi leaky gut syndrome, bisa mengarah pada terjadinya peradangan di usus,” jelas Desy.
Salah satu cara memelihara keseimbangan mikrobiota usus yaitu dengan konsumsi probiotik secara rutin dan kontinyu. “Probiotik bekerja dengan membantu menyeimbangkan mikrobiota dengan cara mengontrol pertumbuhan bakteri yang tidak baik,” ucap Desy. Probiotik juga memperkuat pertahanan usus dengan menghasilkan asam lemak rantai pendek atau SCFA (short chain fatty acid).
Ada banyak sekali makanan yang jadi sumber bakteri baik. “Namun, tidak semua bakteri baik pada makanan bisa disebut sebagai probiotik. Butuh proses skrining yang panjang untuk bisa disebut sebagai probiotik,” lanjutnya.
Produk probiotik harus memiliki kandungan bakteri yang jelas, dan sudah teridentifikasi dengan baik. Selanjutnya probiotik harus diuji, dan terbukti bisa bertahan melalui asam lambung dan empedu, sehingga mencapai usus dalam keadaan hidup. Di usus, probiotik juga harus mampu membentuk koloni. Yang terpenting, harus aman, dan terbukti bermanfaat melalui penelitian ilmiah.
Yakult mengandung >6,5 miliar bakteri asam laktat L. casei Shirota strain. Sejak diciptakan pertama kali di Jepang pada 1935, manfaat dan keamanan Yakult telah banyak diteliti dan dibuktikan dalam penelitian ilmiah, serta mampu bertahan hidup di usus.
Penelitian oleh Mai, dkk (Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 2017) melibatkan 26 orang dewasa di Vietnam. Para partisipan diminta untuk mengonsumsi 1 botol susu fermentasi dengan kandungan L. casei Shirota strain setiap hari, selama 14 hari. Sampel feses (tinja) dikumpulkan sebelum, selama, dan setelah konsumsi.
Hasilnya, setelah hari 7 dan 14 konsumsi, ditemukan L. casei Shirota strain pada feses seluruh peserta. Pada 8 peserta, L. casei Shirota strain tetap ditemukan pada hari ke 42. Penellitian tersebut mengonfirmasi bahwa L. casei Shirota strain mampu bertahan hidup setelah melewati saluran pencernaan.
Konsumsi probiotik selama kehamilan bisa membantu memelihara kesehatan saluran cerna ibu, sehingga penyerapan nutrisi pun berjalan optimal. Diare dan sembelit (konstipasi) adalah dua tanda sederhana untuk mengetahui adanya gangguan pada saluran cerna. (nid)
____________________________________________________