Manfaat Stroberi untuk yang Mengalami Penyakit Radang Usus | OTC Digest
stroberi_IBD_penyakit_radang_usus

Manfaat Stroberi untuk yang Mengalami Penyakit Radang Usus

Penyakit radang usus atau IBD (inflammatory bowel disease) bisa menimbulkan nyeri perut, diare berdarah, berat badan (BB) turun dan kelelahan. Secara umum, IBD terbagi menjadi penyakit Crohn dan colitis IBD memang relatif jarang di Indonesia, dan belum familiar dikenal. Namun dengan meluasnya penggunaan pemeriksaan endoskopi, diperkirakan makin banyak kasus IBD yang ditemukan. Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menemukan hampir 20% IBD dari 107 pasien dengan keluhan diare kronis yang bukan karena infeksi.

Apalagi, pola makan tinggi gula, tinggi lemak hewani tapi rendah serat, makin banyak menjangkiti masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di kota besar. Pola makan seperti ini memicu peradangan (inflamasi) kronik dan meningkatkan risiko IBD.

Pengobatan IBD meliputi obat-obatan dan operasi. Namun penelitian terbaru menemukan pengobatan yang jauh lebih sederhana dan menyenangkan: makan stroberi. Temuan ini disampaikan dalam Pameran & Pertemuan ACS (American Chemical Society) ke-256.

Baca juga: Ekstrak Stroberi Hambat Pertumbuhan Sel Kanker Payudara

Konsumsi buah dan sayur telah dihubungkan dengan rendahnya risiko IBD. Ketua penelitian Hang Xiao, Ph.D, bersama timnya di Universitas Massachusetts Amherst fokus pada stroberi, karena buah ini banyak dikonsumsi. Penelitian sebelumnya fokus pada efek komponen murni dan ektrak dari stroberi. Namun dengan cara demikian, banyak komponen lain dalam buah stroberi yang terlewatkan. Misalnya serat dan senyawa fenol yang terikat pada serat, yang tidak bisa dikesrak dengan pelarut. Selain itu, lebih masuk akal meneliti buah utuh karena umumnya orang memakan buah stroberi, alih-alih mengonsumsi ekstraknya.

Penelitian ini menggunakan empat kelompok tikus. Satu kelompok berupa tikus sehat dengan pola makan reguler, dan tiga kelompok berupa tikus dengan IBD yang masing-masing mendapat pola makan reguler, pola makan dengan 2,5% bubuk stroberi utuh, atau pola makan dengan 5% bubuk stroberi utuh.

Hasilnya, konsumsi stroberi utuh sebagai bagian dari pola makan dalam dosis yang setara dengan ¾ gelas stroberi per hari pada manusia, secara signifikan menekan gejala seperti penurunan BB dan diare berdarah pada tikus dengan IBD. Pola makan dengan stroberi juga menghilangkan respon peradangan di jaringan kolon tikus.

Baca juga: Stroberi, Si Penurun Kolesterol

Tidak hanya itu. Inflamasi kronis mengganggu komposisi mikrobiota di usus. Pada usus besar pasien IBD, jumlah bakteri berbahaya meningkat sedangkan bakteri bermanfaat menurun. Pola makan dengan stroberi membalikkan komposisi mikrobiota yang tidak sehat pada tikus IBD. Selain itu juga ditemukan bahwa stroberi mungkin memengaruhi jalur metabolik abnormal pada tikus IBD, yang pada akhirnya menurunkan inflamasi pada kolon.

Selanjutnya, tim peneliti akan memvalidasi temuan ini pada pasien IBD. Untuk sementara, mengonsumsi ¾ gelas stroberi setiap hari mungkin bermanfaat bagi yang ingin meningkatkan kesehatan usus. Namun Xiao menganjurkan pasien untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengubah pola makan, dan jangan memaksakan diri makan stroberi bila alergi terhadap buah tersebut. (nid)

______________________________

Sumber: ScienceDaily

Ilustrasi: Designed by D3images