Ekstrak Stroberi Hambat Pertumbuhan Sel Kanker Payudara | OTC Digest
stroberi_turunkan_risiko_kanker_payudara

Ekstrak Stroberi Hambat Pertumbuhan Sel Kanker Payudara

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti asal Eropa dan Amerika Latin menemukan bahwa ekstrak stroberi memiliki potensi yang menjanjikan untuk mencegah atau mengobati kanker payudara. Penelitian ini dipublikasi di jurnal Scientific-Reports. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa konsumsi 500 gr stroberi (sekitar 10-15 buah) per hari memberikan manfaat antioksidan dan antiperadangan, serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah. (Baca Juga: Stroberi, Si Penurun Kolesterol)

Ditengarai, ekstrak stroberi yang kaya akan senyawa fenolik mampu menghambat proliferasi (pembelahan) sel kanker payudara dalam in vitro (cawan patri) dan in vivo (pada hewan, dalam hal ini tikus). Percobaan in vitro menggunakan sel kanker yang sangat agresif, dinding sel tumor A17 yang invasif. Ini kemudian diberi ekstrak stroberi dengan konsentrasi berbeda (antara 0,5 – 5 mg/ml), selama peride 24, 48 dan 72 jam. Varietas yang digunakan yakni stroberi Alba.

Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ekstrak stroberi mengurangi kelangsungan hidup sel kanker (tergantung dosis dan periodenya), menghambat siklus yang menuju ke pembelahan sel, serta menghambat migrasi. Juga tampak bahwa ekstrak stroberi mengurangi ekspresi beberapa gen yang terlibat dalam proses invasi dan metastasis sel kanker seperti Csf1, Mcam, Nr4a3 dan Set. Ekstrak stroberi sekaligus juga menstimulasi ekspresi gen Htatip2, yang diduga berperan menekan metastasis ke ganglion limfatik pada pasien kanker payudara.

Volume tumor berkurang pada percobaan dengan tikus

Adapun percobaan in vivo melibatkan tikus lab betina berusia satu bulan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberikan pola makan standar, dan kelompok lain diberi pola makan yang diperkaya, di mana 15%-nya berupa ekstrak stroberi. Sebulan kemudian, semua tikus ini disuntikkan dengan sel-sel kanker payudara A17. Tumor dimonitor dua kali seminggu dengan cara diraba. Setelah lima minggu, tumor diangkat dan dianalisis untuk dinilai berat dan volumenya.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa menambahkan ekstrak stroberi dalam pola makan telah bekerja menghentikan penyebaran sel kanker ke sel-sel sehat di sekitarnya. Selain itu, juga ditemukan penurunan yang signifikan dalam berat dan volume tumor.

Meski hasilnya tampak begitu menggembirakan, para peneliti menekankan bahwa informasi dari studi ini maupun studi lainnya yang menggunakan model binatang tidak bisa disandingkan pada manusia karena umumnya penyakit, termasuk kanker, prosesnya rumit. Melibatkan interaksi yang rumit antara sistem seluler dan molekuler yang menentukan perkembangan penyakit.

Tidak diragukan lagi bahwa hasil dari studi ini sahih untuk memahami efek potensial stroberi terhadap kanker payudara dan mekanisme molekuler yang terlibat. Namun untuk membuktikan apakah manfaatnya pada manusia sama dengan yang diteliti pada tikus, diperlukan studi klinis dan epidemiologi.

Tiap varietas stroberi bisa memiliki konsentrasi senyawa fenolik yang sangat berbeda. Yang pasti, meminimalkan risiko kanker bisa ditempuh dengan gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang dengan banyak sayur dan buah, termasuk stroberi. (nid)

________________________________

Sumber: Science Daily

Ilustrasi: Pixabay