Makanan tinggi nutrisi sangat baik dikonsumsi karena baik untuk kesehatan.
Respon seseorang atas makanan tinggi nutrisi bisa berbeda. Beberapa makanan mentah, atau yang paling sedikit diolah, masih sangat tinggi kandungan nurisinya. Untuk sebagian orang dengan masalah pencernaan, bisa membuat perut kembung, diare dan sembelit. Nasi merah tinggi serat tapi bisa bermasalah bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan. Menurut studi, nasi putih lebih mudah dicerna dibanding nasi merah, nasi hitam atau coklat.
Ada orang saat menyantap makanan tertentu, apalagi dalam jumlah banyak, perut begah atau kembung. Bagi ahli diet Ella Davar, tidak berarti mereka dengan sistem pencernaan sensitif harus menghindari makanan tertentu. "Saya rekomendasikan, gunakan beberapa teknik agar makanan lebih mudah dicerna," ujarnya di laman Mind Body Green.
Caranya, makanan tinggi gizi “perlu dicerna” sebelum dimakan dan masuk ke dalam perut. Yang dimaksud Ella Davar adalah, “Makanan diolah dengan suhu tertentu, difermentasi, digiling atau dengan cara lain.”
Cara agar makanan lebih mudah dicerna
Dimasak. Bahan makanan yang diproses dengan cara dimasak atau dipanaskan, akan membantu memecah dan membuatnya lebih mudah dicerna.
"Sumber protein seperti daging dan kacang-kacangan bisa direbus lebih lama dengan suhu lebih rendah,” ujar Ella. Dengan cara ini protein lebih mudah dicerna.
Cara yang sama bisa dilakukan untuk produk mentah, seperti sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat. Bila harus menggoreng, pilih minyak sehat berkualitas seperti minyak zaitun, minyak bekatul atau minyak wijen. .
Direndam. Merendam lebih dulu bahan pangan seperti kacang, akan membuatnya lebih mudah dicerna. Biji-bijian atau kacang-kacangan yang mulai bertunas juga baik untuk dimakan.
Kacang dan biji-bijian bisa ditumbuhkan dengan direndam semalaman. Cara ini dapat mengaktifkan mikro komposisi biokimia makanan hayati, yang lebih mudah dicerna.
Fermentasi. Makanan yang difermentasi mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan usus dan kesehatan saluran cerna.
Timun, kol, lobak, kembang kol, wortel, bawang merah, lebih mudah dicerna setelah difermentasi dengan membuatnya menjadi acar. Fermentasi berarti memanfaatkan bakteri alami, untuk mencerna makanan sehingga lebih mudah dicerna oleh manusia.
Digiling. Proses menggiling membuat ukuran partikel makanan lebih kecil dan lebih mudah dicerna.
Makanan yang mudah dicerna, di antaranya:
* Pisang. Pisang dapat mencegah gangguan pencernaan, membantu mengatasi masalah lambung dan mengobati diare. Menurut penelitian, pisang tinggi elektrolit dan potasium yang baik untuk kesehatan pencernaan.
* Ubi jalar. Kaya serat larut air. Ubi termasuk prebiotik atau makanan untuk probiotik, sehingga bakteri baik di usus bisa berkembang biak. Mengandung potasium, elektrolit alami yang dapat membantu kesehatan pencernaan.
* Nasi putih. Beras sumber energi yang baik. Beras merah yang tinggi serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, kembung dan gas. Menurut studi, nasi putih lebih mudah dicerna dibanding nasi merah.
* Pepaya. Mengandung papain dan chymopapain. Enzim ini dapat mencerna protein dan membantu pencernaan. Pakar gizi menyatakan, pepaya mengandung sejumlah vitamin, mineral dan antioksidan, antibakteri dan antijamur. Bisa mencegah sembelit, menurunkan kadar kolesterol, melancarkan aliran darah dan risiko penyakit kardiovaskular.
* Semangka. Kaya antioksidan seperti beta-karoten, vitamin A, vitamin C dan potasium. Mudah dicerna karena banyak mengandung air, melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Serat mengatur pergerakan usus, air membantu limbah bergerak lebih efisien melalui saluran pencernaan.
* Telur. Studi menunjukkan telur kaya zat gizi makro dan mikro. Rutin makan telur rebus banyak manfaatnya untuk kesehatan. Khusus kuning telur, sebagian ahli nutrisi berpendapat, jangan lebih dari 3 kali seminggu karena tinggi kolesterol. (sur)