Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, selain air. Ada macam-macam teh di dunia, dengan khasiatnya masing-masing. Sejarah teh bisa ditelusuri sejak hampir 5.000 tahun lalu, di kebudayaan Tiongkok kuno. Menurut legenda, teh ditemukan oleh Kaisar Shennong pada 2732 SM. Ketika merebus daun the liar, kaisar yang juga dijuluki sebagai Dewa Obat ini langsung tertarik dengan aroma yang menguar, dan meminumnya.
Seiring perjalanan, beragam jenis teh pun berkembang di berbagai kebudayaan. Tentu kita mengenal teh hijau, teh oolong, ataupun teh melati. Berikut ini 7 di antara macam-macam teh yang paling populer, beserta khasiatnya.
Khasiat Macam-Macam Teh
Tiap orang punya selera masing-masing terhadap teh. Ada yang menyukai rasa pekat, ada yang suka rasa ringan, ada pula yang menggemari teh dengan aroma melati. Macam-macam teh memang memiliki rasa, aroma, dan khasiat tersendiri. Berikut pemaparannya.
1. Teh putih
Teh putih (white tea) berasal dari daun teh jenis Camellia sinesis, yang diambil dari pucuk daun yang masih kuncup dan tertutup bulu-bulu halus berwarna putih keperakan. Kuncup daun ini dipanen saat matahari baru terbit, dan sebelum dipetik, dilindungi dari sinar matahari sehingga tidak terjadi pembentukan klorofil. Dalam prosesnya, teh putih tidak mengalami oksidasi. Rasa teh putih sangat halus, manis, dan seperti buah-buahan.
Teh putih sangat kaya akan antioksidan berupa katekin, dari golongan polifenol. Tingginya kadar polifenol dalam teh putih dtengarai mampu menurunkan risiko terhadap penyakit jantung dan resistansin insulin. Adapun kandungan kafein dan katekin seperti EGCG pada teh putih ditengarai efektif membantu membakar lemak. Teh putih juga mengandung senyawa antikanker yang efektif.
2. Teh hijau
Siapa tak kenal teh hijau. Teh dengan rasa segar, manis dan sedikit asam yang lekat dengan kebudayaan Tiongkok dan Jepang ini juga sangat kaya akan antioksidan, dan memiliki beragam khasiat untuk kesehatan. Antara lain menurunkan risiko penyakit jantung, membakar lemak, memperbaiki fungsi otak, hingga melindungi dari beberapa jenis kanker seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Teh hijau diambil dari pucuk daun teh. Setelah dipetik, teh langsung diproses dengan cara dipanaskan atau dikukus, lalu dikeringkan. Dengan proses yang singkat ini, kandungan EGCG sebagai antioksidan dalam teh hijau bisa dipertahankan tetap tingggi. Proses ini juga mencegah pucuk teh mengalami oksidasi terlalu banyak, yang akan mengubah rasa, serta mengubah warnanya menjadi kecoklatan.
3. Teh hitam
Teh hitam atau kadang juga disebut teh merah, adalah teh yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berbeda dengan pembuatan teh hijau di mana daun nya langsung dipanaskan setelah dipetik, dalam membuat teh hitam, daun justru dibiarkan layu dan teroksidasi. Proses oksidasi dilakukan selama 2-4 minggu, hingga daun teh menjadi gelap, dan menghasilkan rasa yang lebih pekat dibandingkan teh putih dan teh hijau.
Kandungan EGCG dalam teh hitam sudah berkurang akibat proses oksidasi. Namun teh hitam mengandung antioksidan lain seperti tehaflavin dan teharubigin. Ditengarai, kandungan antioksidan dalam teh hitam mampu menurunkan kadar kolesterol “jahat” LDL, serta menghambat pembentukan plak di otak yang memicu penyakit Alzheimer.
4. Teh oolong
Teh oolong berada di antara teh hijau dan teh hitam; tepatnya, teh jenis ini mengalami oksidasi sebagian saja (10-85%), tidak sampai teroksidasi penuh seperti teh hitam. Setelah dipetik, daun teh dijemur di bawah sinar matahari hingga layu dan teroksidasi, lalu digulung. Rasanya tidak terlalu pekat, tapi lebih kuat daripada teh hijau.
Menurut penelitian, teh oolong mampu menstimulasi pembakaran lemak dan meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh hinga 3,4%. Kandungan asam amino L-tehanin yang tinggi dalam teh oolong memiliki efek positif terhadap otak. Antara lain memperbaiki aktivitas otak, meningkatkan kualitas tidur, serta menurunkan stres dan kecemasan.
5. Teh melati
Teh melati sangat populer di masyarakat. Di Indonesia, teh melati adalah teh hitam yang dicampur dengan bunga melati. Teh melati juga dikenal dalam budaya Tiongkok, tapi yang digunakan adalah teh putih atau teh hijau. Pada dasarnya, khasiat teh melati sama dengan teh yang digunakan, hanya saja ada tambahan aroma bunga melati yang menyenangkan, dan menambah cita rasa teh.
6. Earl grey tea
Teh jenis ini sangat khas Inggris, meski awalnya juga berasal dari Tiongkok. Earl grey tea pada dasarnya adalah teh yang dicampur dengan kulit jeruk bergamot kering. Ada juga yang menambahkan minyak dari kulit bergamot untuk dicampurkan ke daun teh, untuk membuat earl grey tea. Teh yang digunakan biasanya teh hitam, tapi bisa juga teh hijau atau teh oolong. Campuran teh dengan kulit bergamot menghasilkan rasa unik yang segar, dengan aroma sitrus yang khas.
Khasiat earl grey trea sama dengan teh yang digunakan. Namun ada tambahan dari kulit bergamot yang kaya akan vitamin C, yaitu membantu mendukung imunitas tubuh.
7. Teh kamomil
Meski disebut “teh”, teh kamomil bukan berasal dari daun teh, melainkan dari kelopak bunga kamomil kering. Teh ini populer di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia. Rasanya lembut, dengan sedikit rasa apel dan manis seperti madu.
Teh kamomil memiliki efek menenangkan. Cocok diminum untuk membantu mengurangi nyeri haid dan keluhan PMS. Atau diminum sebelum tidur, untuk membantu relaksasi.
Banyak sekali macam-macam teh yang bisa kita temukan; ini hanyalah 7 di antaranya. Masing-masing teh tentu punya ciri khas, khasiat, dan keunggulan masing-masing. Sebaiknya minumlah teh tanpa gula, agar manfaatnya tidak "terkontaminais" dengan risiko peningkatan kadar gula darah yang tidak perlu. (nid)
_____________________________________________
Ilustrasi: Black tea photo created by atlascompany - www.freepik.com