Suka bertanya-tanya mengapa dokter kerap meminta kita untuk menjulurkan lidah saat pemeriksaan awal? Ternyata, lidah bukan hanya berfungsi sebagai indera perasa, tapi juga indikator kesehatan. Menurut ilmu pengobatan Cina, lidah adalah “peta” bagian dalam tubuh manusia dan alat diagnostik penting dalam pengobatan medis kuno.
Lidah yang sehat berwarna pink cerah dan lembab, dengan lapisan mukus yang jernih. Warna lidah yang makin tua (kemerahan hingga ungu) menunjukkan bahwa suhu tubuh meningkat. Ini bisa berarti terjadi radang, infeksi atau jaringan antar organ yang terlalu aktif. Sebaliknya jika lidah tampak pucat bisa berarti anemia, kurang tenaga dan fungsi jaringan antar organ menurun.
Defisiensi vitamin juga dapat terlihat dari lidah. Defisiensi vitamin A membuat lidah “pecah-pecah”. Kurang vitamin C menyebabkan sariawan di lidah dan sekitar bibir; jika sudah parah, kadang disertai lapisan warna keabu-abuan. Kurang vitamin B3 bisa menyebabkan lidah kemerahan dan nyeri. Sementara jika lidah terrasa seperti terbakar dan perih, bisa jadi tubuh kurang vitamin B, khususnya B12.
Lapisan mucus (lendir) juga menentukan. Mukus putih tipis biasanya menunjukkan gejala flu; putih tebal berarti pencernaan lambat; putih lengket menunjukkan dahak yang berlebihan. Mukus kuning bisa berarti ada gangguan pada sistem pencernaan; jika kering biasanya ada masalah di lambung dan usus. Mukus kuning tipis menunjukkan infeksi paru. Mukus abu-abu atau hitam umumnya menunjukkan masalah kesehatan yang serius.
Jadi, bagaimana warna lidah Anda? (nid)