Latihan pernapasan mampu membuat paru-paru lebih efisien. Seperti halnya saringan udara mobil, memodifikasinya menggunakan filter udara racing membuat aliran udara lebih plong dibandingkan saringan udara pabrikan. Paru-paru yang lebih efisien juga bermanfaat untuk mereka yang terpapar COVID-19.
Teknik pernapasan ternyata bisa mencegah perburukan pada mereka yang terinfeksi COVID-19, sekaligus membantu membuat lebih rileks.
Riset Andrea Zaccaro, dari University of Pisa, Italia, dan tim membuktikan bila bernapas dengan lambat dan dalam akan mempengaruhi sistem saraf parasimpatis, yang mengatur respons “melawan atau lari” dalam kondisi stres, dan membantu kita lebih tenang.
Selain itu mereka juga menemukan bila latihan pernapasan berhubungan dengan berkurangnya kecemasan, depresi, bingung dan kemarahan.
Studi lain tahun 2017 yang meneliti teknik pernapasan diafragma menemukan latihan pernapasan ini bahkan bisa meningkatkan performa kognitif otak dan mengurangi dampak buruk stres.
Bagaimana latihan pernapasan membantu pasien COVID-19?
SARS-CoV-2, dengan berbagai mutasinya, memberi gejala berbeda-beda pada tiap orang. Peradangan di saluran napas dan paru-paru adalah gejala paling umum.
Mereka dengan gejala berat bisa mengalami radang paru-paru (pneumonia), menyebabkan paru-paru terendam cairan dan lendir, membuat penderita sulit bernapas. Kondisi ini akan semakin berat pada penderita penyakit paru obstruksi kronis (COPD) atau asma, yang kapasitas paru-parunya sudah berkurang dari awal.
Latihan pernapasan yang bisa membersihkan dan menguatkan fungsi paru-paru akan bermanfaat untuk pasien COVID-19. Sebuah meta-analisis tahun 2019 dari 19 penelitian menemukan bila teknik pernapasan, seperti pursed lips breathing (pernapasan bibir mengerucut) dan pernapasan diafragma akan menguragi sesak napas.
Meta-analisa tersebut juga menyimpulkan bahwa latihan pernapasan akan meningkatkan ventilasi paru-paru, yakni kemampuan paru-paru untuk mengeluarkan CO2.
Latihan pernapasan dalam bisa membantu dalam hal:
- Memperoleh oksigen jauh ke dalam paru-paru, yang membantu membersihkan lendir dan cairan lain.
- Menguatkan diafragma, otot pernapasan utama yang terletak di bawah paru-paru.
- Meningkatkan kapasitas paru-paru dengan membawa oksigen yang dibutuhkan ke dalam aliran darah.
- Membantu membuat Anda lebih tenang, yang akan bermanfaat untuk mengatasi penyakit dan selama pemulihan.
Teknik pernapasan bibir mengerucut
Teknik pernapasan ini memungkinkan Anda mendapatkan lebih banyak oksigen ke paru-paru. Sekaligus juga membuat saluran udara terbuka lebih lama dengan mengurangi jumlah napas yang diambil per menit.
Ikuti langkah-langkah ini:
- Bersantailah dalam posisi duduk, kendorkan otot leher dan bahu.
- Tarik napas perlahan melalui hidung selama beberapa hitungan dengan mulut tertutup.
- Sebelum menghembuskan napas, kerutkan bibir Anda, seolah-olah akan meniup lilin.
- Hembuskan napas melalui mulut secara perlahan-lahan. Cobalah untuk menghembuskan napas dalam waktu yang lebih lama daripada saat Anda hirup. Ulangi beberapa kali.
Teknik pernapasan diafragma
Latihan pernapasan lain yang bisa membantu pemulihan COVID-19 adalah pernapasan diafragma. Analisa dari beberapa penelitian yang dilakukan Lise Alschuler, et al, menemukan bahwa Qigong atau teknik napas diafragma yang menggunakan pernapasan dalam dan gerakan lambat, meningkatkan fungsi dan kapasitas paru-paru pada orang dengan COVID-19.
Ikuti langkah-langkah ini:
- Latihan ini bisa dilakukan sambil duduk atau berbaring.
- Rilekskan otot wajah, leher, rahang dan bahu Anda.
- Posisikan ujung lidah di belakang gigi depan atas.
- Luruskan punggung dan tutup mata.
- Bernapaslah secara normal selama beberapa menit.
- Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut bawah.
- Bernapaslah dalam-dalam melalui hidung, rasakan dada dan tulang rusuk mengembang saat menarik napas. Perut Anda harus mengembang (bukan dada).
- Buang napas, rasakan perut berkontraksi dengan lembut ke dalam.
- Ulangi sembilan hingga 10 kali.
Membangun kembali kapasitas paru-paru – setelah infeksi corona – akan membantu pemulihan, baik mereka yang mengalami komplikasi pneumonia atau tidak. Latihan pernapasan meningkatkan pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru. Ini dapat membantu meningkatkan efisiensi paru-paru Anda. (jie)