Satgas Penanganan COVID-19 mencatat selama 5 minggu terakhir terjadi penurunan kasus corona di Indonesia. Pada 22 agustus 2021 kasus mingguan kembali melandai, dari 188.323 menjadi 125.102 kasus.
Positivity rate mingguan nasional tercatat berkurang. Di periode 16-22 Agustus tercatat turun dibandingkan dengan puncak, yaitu dari 30,54% menjadi 18,15%. Namun, meskipun sudah turun, angka ini masih lebih tinggi dari sebelum lonjakan kasus kedua, yaitu pada kisaran bulan Juni 2021 yang hanya 9,44%. Ini berarti penularan masih tinggi.
Mempercepat pemulihan pasien COVID-19 sangat penting sebagai upaya penanggulangan pandemi dan mengurangi angka kematian. Studi menyatakan konsumsi herbal bisa membantu pasien COVID-19 lebih cepat pulih.
Dr. Afifah K. Vardhani, M.Si, dari Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menjelaskan, “Beberapa herbal seperti habbatussauda terbukti berpotensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19.”
Habbatussauda atau jinten hitam (Nigella sativa) mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator.
Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada jinten hitam menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus.
“Herbal ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respon imun, mengurangi respon peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis,” terang dr. Afifah.
Riset juga menunjukkan manfaat jinten hitam untuk saluran napas. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Cuneyt Tayman, dkk dari Department of Neonatology, GATA Military School of Medicine, Ankara, Turki didapati bahwa minyak jinten hitam mampu mengurangi cedera paru pada tikus yang disebabkan oleh hiperoksia (kadar oksigen yang terlalu tinggi).
Selain jinten hitam, madu juga terbukti secara ilmiah meningkatkan imunitas dan mempercepat proses pemulihan. Dalam jurnal Annals of Saudi Medicine 2013 dijelaskan bila konsumsi madu 1 gram / kg berat badan pada penderita rhinitis alergi, selama empat minggu mengalai perbaikan gejala alergi yang signifikan.
Konsumsi madu selama masa pandemi juga dapat menjadi terapi tambahan COVID-19. Studi praklinik oleh Abedi, et al, menunjukkan komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Peneliti menyebutkan bahwa chrysin dan kaemferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru.
Kombinasi jinten hitam dan madu
Dr. Afifah mejelaskan berdasarkan penelitian di Pakistan kombinasi jinten hitam dan madu efektif mempercepat pemulihan pasien COVID-19.
Studi dilakukan pada tanggal 30 April – 29 Juli 2020, terhadap 313 pasien COVID-19, di mana 210 pasien dengan gejala sedang dan 103 pasien menderita gejala berat.
Studi dilakukan multisenter, terkontrol plasebo dan secara acak. Sebanyak 157 pasien diberikan terapi tambahan (di luar obat konvensional) berupa jinten hitam (80 gr/ kbBB/ hari) yang dikombinasikan dengan madu (1 gr/kgBB/ hari). Sedangkan 156 pasien lainnya hanya diberikan obat konvensional dan plasebo.
Hasil menunjukkan pada kelompok jinten hitam dan madu terjadi peringanan gejala lebih cepat dibandingkan pasien plasebo (gejala sedang 4 hari vs 6 hari; gejala berat 6 hari vs 13 hari); pembersihan virus lebih cepat (gejala sedang 6 hari vs 10 hari; gejala berat 8,5 hari vs 12 hari), serta mengurangi angka kematian pada pasien gejala berat sebanyak 4 kali lebih rendah.
Tampaknya efek penghambat replikasi virus dari ekstrak jinten hitam bekerja efektif terhadap virus corona. Ini juga terlihat dalam penelitian oleh tim dari University of Technology Sydney (UTS), Australia, yang menyebutkan bila thymoquinone (bahan aktif jinten hitam) berpotensi menghentikan virus corona. Riset dipublikasikan di jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology.
Semakin banyak studi pemodelan yang membuktikan bahwa thymoquinone, dapat menempel pada protein spike virus COVID-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat memblokir badai 'sitokin' yang mempengaruhi keparahan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19. (jie)
Baca juga: Minuman Herbal Efektif Perkuat Daya Tahan Tubuh Lawan Virus Corona, Asal…