Selama lebih dari 40 tahun orang selalu diingatkan bila kolesterol tinggi bisa menyumbat pembuluh darah koroner, yang akhirnya memicu serangan jantung atau stroke. Ternyata ada banyak faktor, selain kolesterol, yang bisa sebabkan serangan jantung.
Tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk memroduksi hormon, vitamin D, membentuk asam empedu, serta membantu pencernaan. Kolesterol berasal dari dua sumber, yakni dari organ hati (80%) dan lewat makanan hewani, misalnya daging merah dan unggas.
Menurut American Heart Association (AHA), makanan seperti daging merah dan unggas tidak langsung menjadi plak. Namun makanan tersebut memicu hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol. Pola makan yang sehat membantu mengurangi kadar kolesterol kita.
Dr. Phaidon L. Toruan, MM, menjelaskan menurunkan kadar kolesterol saja tidak akan mencegah seseorang dari penyakit jantung.
Ilmu pengetahuan yang berkembang menunjukkan bahwa kadar kolesterol adalah prediktor yang buruk untuk penyakit jantung dan bahwa resep standar untuk menurunkannya, seperti diet rendah lemak tidak akan efektif. Dan obat statin, yang punya efek samping serius, mengaburkan penyebab sebenarnya serangan jantung.
Laporan dari Komite Penasihat Pedoman Diet, di AS, menyimpulkan, “Bukti yang ada menunjukkan tidak ada hubungan yang cukup antara konsumsi diet kolesterol dan kolesterol darah. Kelebihan kolesterol bukan hal yang harus dikhawatirkan.”
“Ada banyak penyebab penyumbatan pembuluh darah, termasuk kolesterol teroksidasi, kadar trigliserida, HsCRP (high sensitive C-reactive protein), homosistein, kadar hormon estrogen dan gula darah,” kata dr. Phaidon, dalam webinar Sehat Dengan Herbal, Rabu (21/4/2021).
Sebagai informasi, kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang teroksidasi cenderung akan menempel di dinding arteri dan membentuk plak yang bisa menyumbat pembuluh darah.
HsCRP merupakan penilaian kadar protein yang dikeluarkan hati bila terjadi infeksi atau peradangan. Sedangkan homosistein adalah asam amino alami, yang bila berada dalam kadar tinggi dalam darah, dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis).
Komponen-komponen tersebut saling terkait untuk menyebabkan sumbatan pembuluh darah dan serangan jantung atau stroke.
Dr. Phaidon juga menjelaskan ada persepsi yang salah bila kolesterol tinggi disebabkan konsumsi makanan enak seperti duren, otak, daging kambing atau seafood.
“Faktanya saat usia muda, konsumsi DOKU (duren, otak, kambing, udang) tidak sebabkan masalah. (Memicu masalah) karena ada proses penuaan. Terjadi penurunan hormon dan akumulasi toksik, yang didapat dari gula dan karbohidrat sederhana,” terang dokter yang sekaligus trainer hidup sehat dan olahraga ini.
Jadi masalah utama terletak pada konsumsi karbohidrat sederhana, seperti nasi, mie, gorengan, dan pemanis tambahan, yang diketahui gampang meningkatkan gula darah.
Penggunaan obat penurun kolesterol golongan statin (yang paling banyak diresepkan), walau bermanfaat untuk penderita gangguan pembuluh darah, juga punya efek samping kerusakan hati dan gangguan otot seperti nyeri dan peradangan.
“Menggunakan obat kolesterol alami, seperti daun jati belanda, daun tempuyung, daun kemuning atau bangle, bisa menjadi alternatif pilihan pengobatan. Terbukti membantu kontrol kolesterol dan trigliserida, mencegah oksidasi dan efek samping minimal,” imbuh dr. Phaidon.
Selain itu jangan lupa perbanyak konsumsi buah (3x sehari) dan sayur, beralih ke karbohidrat kompleks (gandum, jagung, kentang, ubi, dll), memilih makanan yang tidak digoreng, cukup air putih dan rutin olahraga.
Herbal penurun kolesterol
Salah satu cara untuk memperbaiki profil lemak tubuh adalah melalui produk-produk berbahan dasar herbal yang aman dikonsumsi setiap hari.
Senada dengan dr. Phaidon, Ermi Yusnita, product manager Prolipid (PT Indofarma) mengatakan bila daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) memiliki senyawa kimia alami berupa flavonoid, alkaloid, saponin, sterol dan tanin yang efektif menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Tanin dan musilago dalam jati belanda akan mengurangi penyerapan lemak yang ada pada makanan. Sterollah yang mengikat kolesterol di makanan.
Daun kemuning (Murraya paniculata) menurunkan kolesterol dengan cara meningkatkan katabolisme sel lemak untuk pembentukan energi.
“Manfaat daun kemuning sebagai penurun berat badan sudah teruji klinis. Kemuning mengandung senyawa yang menghambat enzim lipase (berperan memecah lemak). Jika enzim itu dihambat, maka sebagian lemak yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dan diserap,” terang Ermi.
Sementara daun tempuyung (Sonchus arvensis) akan melancarkan pembuangan urin dan melindungi fungsi ginjal dari penguraian senyawa lemak. Rimpang bangle (Zingiber purpureum) bermanfaat dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran timbunan lemak tubuh lebih cepat, selain menghambat penyerapan lemak tubuh.
Kapsul yang berisi kombinasi herbal-herbal tersebut, tukas Ermi, sebaiknya diminum 60 – 30 menit sebelum makan, dua kali sehari. Manfaat penurunan kolesterol akan terlihat bila dikonsumsi rutin, minimal 15 hari. (jie)
___________________________________________________
Ilustrasi: Shutterbug75 from Pixabay